PERTANIAN | TD – Dalam usaha budidaya padi, salah satu metode yang dikenal adalah mina padi. Dalam metode ini, pengusahaan tanaman padi dilakukan bersama dengan pemeliharaan ikan.
Pemeliharaan ikan dalam mina padi adalah salah satu usaha memanfaatkan ketersediaan air yang melimpah yang ada di lahan sawah. Dengan pemanfaatan ini, diharapkan petani milenial dapat meningkatkan pemasukan sekaligus mengefisiensikan lahan.
Petani milenial dapat menebarkan bibit ikan nila, ikan mas, atau ikan tawes di antara bibit padi Ciherang atau Inpari 30 yang sudah tumbuh baik. Jumlah bibit ikan yang diperlukan sekitar 4-5 ekor untuk satu meter persegi sawah padi.
Pemasangan jaring pengaman dapat diterapkan bila terdapat burung blekok atau burung lain yang gemar memangsa ikan.
Yang perlu diperhatikan adalah air yang dipergunakan mengairi sawah sebaiknya bebas dari pestisida, karena dapat mempengaruhi kelangsungan hidup ikan. Suhu air juga tidak boleh lebih dari 30 derajat Celsius, karena akan membuat ikan kepanasan dan kekurangan oksigen dalam air. Kedalaman air harus selalu dijaga, dan pH berada di antara 6,5-8,5.
Selain itu, perlu memberi jarak yang lebih lebar pada setiap dua baris padi. Jarak ini dapat dipergunakan sebagai jalur kontrol dan juga tempat hidup ikan yang lebih leluasa.
Dalam pemberian pakan ikan, petani milenial dapat menebarkan pelet ikan dua kali sehari. Jika terlambat memberi pakan, petani tidak perlu terlalu khawatir, karena ikan masih dapat memakan hewan air kecil atau tumbuhan kecil yang berada di antara tanaman padi.
Penggunaan metode mina padi bermanfaat mengurangi serangan hama tikus, jamur, dan penyakit tanah lainnya, serta menambah unsur hara tanah yang berasal dari kotoran ikan. (Pat)