Menteri ESDM Elakkan Ada Kepentingan Singapura di Balik Kebijakan Ekspor Pasir Laut

waktu baca 2 minutes
Senin, 12 Jun 2023 22:11 0 Patricia Pawestri

TANGERANG | TD – Kebijakan pemerintah tentang kemungkinan dapat diekspornya pasir laut mendapat kritik tajam dari sejumlah pihak. Kritik tersebut antara lain berasal dari berbagai lembaga lingkungan hidup hingga mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.

Selain mengenai keselamatan ekosistem, para penggiat lingkungan tersebut juga menuding bahwa ekspor pasir laut ditujukan ke Singapura dan digunakan untuk menarik investasi dari negeri tersebut ke dalam program pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Namun, kritik dan dugaan tersebut dielakkan oleh Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kelautan dan Perikanan saat berada di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, 12 Juni 2023.

“Nggak adalah ke situ,” tukas Sakti Wahyu Trenggono kepada awak media.

Sakti menjelaskan ekspor laut hanya bisa dilakukan jika kebutuhan dalam negeri telah tercukupi. Sedangkan, pada saat ini terdapat banyak program reklamasi di dalam negeri. Misalnya di Batam, sekitar Jakarta, Jawa Timur, dan juga di sekitar IKN.

Sakti juga menjelaskan pasir laut yang dikeruk untuk keperluan reklamasi selalu berasal dari segmentasi. Hal ini dilakukan agar tidak merusak lingkungan.

Sebelumnya, Parid Ridwan, Manajer Kampanye Pesisir dan Laut Wahana Lingkungan Hidup (WALHI), mengungkapkan bahwa Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi Laut yang telah terbit pada 29 Mei 2023 membuka peluang sejumlah pihak untuk dapat mengeruk pasir laut.

Parid mengatakan peluang terbuka pengerukan pasir laut tersebut berisiko menenggelamkan pulau-pulau kecil. Selain itu, pengerukan sedimen pasir dapat merusak ekosistem pesisir dan menyebabkan abrasi.

“Jadi, saya kira ini PP Nomor 26 2023 ini sangat mengancam pulau-pulau kecil, terutama di Indonesia, karena Indonesia negara kepulauan. Termasuk juga wilayah pesisirnya,” ungkap Parid pada 30/5/2023.

Parid mengatakan saat ini sudah ada 20 pulau yang tenggelam dikarenakan pengerukan pasir laut. Ia mengatakan jumlah itu akan bertambah hingga 115 pulau yang kini terancam tenggelam. (*)

 

LAINNYA