Mompreneur di Indonesia kini menjadi kekuatan penting dalam dunia usaha kecil dan menengah. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2022, sekitar 65 juta UMKM di tanah air banyak dijalankan oleh perempuan, termasuk ibu rumah tangga yang berperan ganda sebagai pengusaha. Hypefast, sebagai house of brands yang menaungi merek lokal kategori Mom and Kids, mengulas berbagai tantangan sekaligus kekuatan yang dihadapi mompreneur dalam perjalanan bisnis dan keluarga mereka.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah ketimpangan gender yang masih membayangi dunia usaha. Persepsi sosial yang skeptis terhadap kemampuan perempuan dalam memimpin dan mengelola bisnis menjadi hambatan tersendiri, terutama pada tahap awal usaha. Sheyla Taradia Habib, pendiri brand skincare ibu dan bayi BeeMe, mengungkapkan pengalamannya menghadapi skeptisisme dan hambatan tersebut. Meski sempat merasa down, hal itu justru memacu tekadnya untuk mengembangkan bisnisnya dan membuktikan kemampuannya.
Selain itu, tekanan peran ganda sebagai ibu, istri, pendidik, dan pebisnis membuat mompreneur harus memiliki manajemen waktu dan energi yang sangat disiplin. Devy Natalia, Co-Founder brand fashion anak BohoPanna, menceritakan perjuangannya membangun bisnis dari rumah sambil mengasuh anak kecil. Pengalaman tersebut menjadi pelajaran penting untuk menyeimbangkan antara ambisi bisnis dan kesejahteraan keluarga.
Di sisi positif, mompreneur menunjukkan ketangguhan luar biasa terutama dalam pengelolaan keuangan. Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2024 mengungkapkan ibu rumah tangga menduduki posisi ketiga dalam indeks literasi keuangan nasional. Keterampilan mengelola keuangan rumah tangga ini menjadi modal berharga saat menjalankan usaha, mulai dari pengelolaan arus kas hingga pengaturan anggaran.
Strategi unik lain yang diterapkan adalah mengajak anak-anak untuk terlibat dalam bisnis agar mereka memahami kesibukan orang tua dan sekaligus belajar kewirausahaan. Sheyla menuturkan bagaimana keterlibatan anaknya dalam berbagai aktivitas bisnis justru menumbuhkan ide-ide kreatif dari generasi muda.
Kekuatan komunitas juga menjadi pilar penting bagi mompreneur. Lebih dari 90% ibu di Indonesia menggunakan media sosial setiap hari, terutama Instagram, untuk saling berbagi rekomendasi dan pengalaman. Sheyla berhasil membangun komunitas “Ibuku Bahagia” yang kini beranggotakan lebih dari 18.500 orang, menyediakan ruang dukungan sekaligus peluang pengembangan bisnis melalui kegiatan dan pelatihan digital.
Sheyla menutup kisahnya dengan menekankan pentingnya kepemimpinan diri dan ketangguhan mental bagi mompreneur. Perjalanan penuh liku ini menuntut resilience agar mampu bertahan dan terus berkembang, membawa dampak positif untuk diri sendiri, keluarga, dan komunitas.
Kisah inspiratif para pendiri brand lokal seperti Sheyla Taradia dan Devy Natalia dapat disimak lebih dalam dalam seri “That’s Mad!” di kanal YouTube Hypefast, yang menampilkan perjalanan autentik para pebisnis lokal yang membangun masa depan Indonesia dari rumah dan komunitas mereka.