Mengetahui 4 Jenis Luka Inner Child dan Pengaruhnya pada Kehidupan Dewasa

waktu baca 3 minutes
Jumat, 11 Apr 2025 11:54 0 Patricia Pawestri

KESEHATAN MENTAL | TD – Apakah seseorang pernah merasakan emosi yang berlebihan akibat hal sepele, atau mendadak dilanda kesedihan tanpa alasan yang jelas? Hal tersebut mungkin bukan hanya emosi sesaat, melainkan dampak dari luka masa kecil yang masih sangat membekas. Hal ini dikenal dengan sebutan inner child wound.

Inner child wound ini terbentuk saat masa kecil. Dan, tanpa kita sadari bisa memengaruhi cara kita menjalani kehidupan di masa dewasa. Baik dalam interaksi sosial, pekerjaan, maupun cara kita memandang diri sendiri.

Mari kita bahas bersama-sama 4 jenis luka inner child ini agar bisa lebih memahami diri dan memulai untuk mencari cara agar dapat sembuh dari luka masa kecil ini.

Empat Jenis Luka Inner Child

  1. Luka Penolakan (The Abandonment Wound)

Luka ini muncul saat seseorang merasa ditinggalkan atau terabaikan secara emosional atau fisik pada masa kecil. Contohnya, akibat orang tua yang terlalu sibuk, perceraian, atau kehilangan orang yang berarti. Dampaknya, individu tersebut bisa tumbuh dengan rasa takut ditinggalkan, kecemasan dalam hubungan, dan cenderung terlalu bergantungan pada orang lain.

  1. Luka Penghinaan (The Humiliation Wound)

Kondisi ini terjadi ketika anak sering kali dipermalukan, dibandingkan, atau menerima kritik yang berlebihan. Hal ini menyebabkan mereka tumbuh dengan rasa malu, harga diri yang rendah, dan perasaan tidak pernah cukup baik. Bahkan saat mereka dewasa, bisa jadi mereka sangat kritis terhadap diri sendiri atau merasa takut menunjukkan jati diri yang sebenarnya.

  1. Luka Pengkhianatan (The Betrayal Wound)

Luka ini muncul ketika kepercayaan anak terhadap orang dewasa yang seharusnya dapat diandalkan malah terkhianati, contohnya melalui janji yang tidak ditepati atau perlakuan yang tidak konsisten. Individu dengan luka seperti ini sering kali merasa perlu untuk mengendalikan segalanya, sulit mempercayai orang lain, dan cenderung bersikap perfeksionis.

  1. Luka Ketidakadilan (The Injustice Wound)

Luka ini timbul ketika anak tumbuh di dalam lingkungan yang keras, tidak adil, atau dipenuhi tuntutan. Mereka mungkin merasa harus selalu menunjukkan ketahanan dan tidak boleh mengekspresikan emosi. Saat dewasa, mereka bisa menjadi kepribadian yang sangat kaku, sulit beradaptasi, dan merasa kesulitan dalam mempercayai orang lain dengan perasaan mereka.

Kesimpulan dari empat jenis luka inner child yang telah kita bahas adalah menyadari adanya luka inner child bukan berarti kita harus menyalahkan masa lalu. Melainkan merupakan langkah awal untuk lebih memahami diri sendiri.

Dengan mengenali jenis luka yang ada, kita dapat mulai proses penyembuhan secara perlahan. Baik melalui kegiatan menulis jurnal, terapi, atau sekadar berani jujur pada diri sendiri. Karena pada akhirnya, setiap orang berhak untuk hidup dengan versi terbaik dari dirinya tanpa terbelenggu oleh bayang-bayang luka lama. (Nazwa/Pat)

LAINNYA