Menara Masjid Raya Al-A’zhom Bergoyang Diterpa Angin: Ketika Desain Bangunan Menjawab Kekhawatiran Warga Tangerang

waktu baca 3 minutes
Minggu, 21 Des 2025 11:11 0 Nazwa

KOTA TANGERANG | TD — Sebuah video singkat berdurasi beberapa detik mendadak menyita perhatian warganet. Dalam rekaman tersebut, salah satu menara Masjid Raya Al-A’zhom, Kota Tangerang, tampak bergoyang ke kanan dan kiri saat diterpa angin kencang. Pemandangan yang tak biasa itu memicu rasa cemas, terutama bagi masyarakat yang kerap beraktivitas di kawasan masjid.

Masjid Raya Al-A’zhom selama ini dikenal sebagai ikon kebanggaan Kota Tangerang. Lima kubah besarnya menjadi ciri khas arsitektur yang mudah dikenali, sementara menara-menara tingginya menjulang sebagai simbol kemegahan sekaligus penunjang kegiatan ibadah. Karena itu, ketika video goyangan menara beredar luas di media sosial, berbagai spekulasi tentang keamanan bangunan pun bermunculan.

“Awalnya kaget lihat videonya. Soalnya kelihatan jelas menaranya bergerak. Takut kalau kenapa-kenapa,” ujar Rahmat (32), warga sekitar masjid, saat ditemui Selasa (16/12/2025).

Dirancang Lentur, Bukan Kaku

Menanggapi kekhawatiran publik, Pemerintah Kota Tangerang memastikan bahwa kondisi menara Masjid Raya Al-A’zhom tetap aman. Melalui Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimtan), Pemkot menegaskan bahwa goyangan tersebut merupakan bagian dari desain teknis bangunan.

Kepala Bidang Bangunan Disperkimtan Kota Tangerang, Fakri Wahyudi, menjelaskan bahwa sejak tahap perencanaan, menara masjid memang dirancang dengan konsep struktur yang fleksibel. Konsep ini bertujuan untuk mengantisipasi tekanan alam seperti angin kencang dan gempa bumi.

“Bangunan tinggi itu tidak dibuat kaku. Justru sedikit pergerakan menandakan struktur bekerja dengan baik. Menara Masjid Raya Al-A’zhom dirancang menggunakan struktur baja yang lentur,” kata Fakri.

Menurutnya, material baja dipilih karena mampu menyerap dan meredam energi dari tekanan angin. Berbeda dengan beton penuh yang cenderung kaku, struktur baja memungkinkan bangunan menyesuaikan diri terhadap gaya alam tanpa menimbulkan kerusakan.

Goyangan Masih Dalam Batas Aman

Berdasarkan perhitungan teknis para insinyur saat pembangunan, toleransi goyangan menara Masjid Raya Al-A’zhom dinyatakan aman hingga sekitar satu meter. Goyangan yang terlihat dalam video viral tersebut masih berada jauh di bawah batas toleransi tersebut.

“Dalam kondisi angin tertentu, pergerakan ringan itu normal. Selama masih dalam batas perhitungan teknis, tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” jelas Fakri.

Meski demikian, Pemkot Tangerang tetap melakukan langkah antisipatif dengan mengecek ulang kondisi struktur menara. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan seluruh komponen bangunan tetap berfungsi optimal dan memberikan rasa aman bagi masyarakat.

Edukasi di Balik Peristiwa Viral

Hingga kini, aktivitas ibadah di Masjid Raya Al-A’zhom tetap berlangsung normal. Tidak ditemukan retakan, perubahan bentuk, maupun kerusakan struktural pada menara maupun bangunan utama masjid.

Pemkot Tangerang pun memanfaatkan momen viral ini sebagai sarana edukasi publik. Pemerintah mengingatkan bahwa bangunan tinggi modern memang dirancang tidak sepenuhnya kaku. Pergerakan ringan justru menjadi mekanisme alami untuk meredam energi angin dan getaran.

“Kami mengapresiasi kepedulian masyarakat. Laporkan jika ada hal yang mencurigakan di fasilitas publik. Kepedulian ini penting untuk keselamatan bersama,” pungkas Fakri.

Di balik video yang sempat menimbulkan kekhawatiran, peristiwa ini menjadi pengingat bahwa kemajuan teknologi konstruksi telah memperhitungkan berbagai kemungkinan alam. Menara Masjid Raya Al-A’zhom pun tetap berdiri kokoh—lentur mengikuti angin, tanpa kehilangan fungsinya sebagai simbol keteduhan di jantung Kota Tangerang.

Penulis: Ghefira Nur Fatimah, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Tangerang. (*)

LAINNYA