KESEHATAN | TD – Telur puyuh telah lama menjadi salah satu menu yang disukai masyarakat Indonesia. Rasanya yang enak serta kandungan gizinya yang tinggi menjadikannya pilihan menarik untuk membangun tubuh yang sehat dan kuat.
Dalam telur puyuh yang kecil, terkandung berbagai nutrisi yang sangat berguna bagi kesehatan tubuh. Maka, tidak heran apabila telur puyuh sering hadir dalam menu sehat, misalnya untuk balita atau atlet yang sedang membentuk tubuhnya.
Berikut kandungan nutrisi dalam telur puyuh yang dapat menjadikan tubuh menjadi sehat:
1. Vitamin B
Fungsi vitamin B sangat penting untuk menjaga metabolisme tubuh tetap lancar. Zat gizi ini juga sangat berpengaruh untuk menjaga kesehatan sistem saraf. Begitu juga kesehatan rambut, kulit, dan kuku.
2. Vitamin A
Zat gizi vitamin A dapat membantu menjaga kesehatan mata, kulit, dan juga daya tahan tubuh. Adapun setiap butir telur puyuh dapat mengandung vitamin A cukup tinggi, yakni sebesar 95 mikrogram.
3. Phosphor
Dalam sebuah telur puyuh, terdapat sekitar 20 miligram phosphor yang sangat berguna untuk mendukung pembentukan gigi pada anak-anak, dan juga pembentukan tulang serta menghindari osteoporosis bagi orang dewasa. Zat gizi ini juga sangat berguna agar karbohidrat, lemak, dan juga protein dapat dicerna tubuh dengan lebih mudah.
4. Kalium
Telur puyuh juga mempunyai nutrisi yang dapat membantu menyetabilkan tekanan darah, yakni kalium. Seperti diketahui, tekanan darah yang tak stabil dan cenderung naik dapat menyebabkan risiko kesehatan, di antaranya stroke dan sakit jantung.
Kandungan kalium dalam telur puyuh cukup tinggi yakni 12 miligram dalam setiap butirnya.
5. Lemak
Telur puyuh menyediakan sekitar 1 gram lemak dalam setiap butirnya. Lemak telur puyuh tersebut terbagi atas 0,32 gram lemak jenuh, 0,11 gram lemak tak jenuh ganda, dan 0,389 gram lemak tak jenuh tunggal.
Adapun lemak tak jenuh tunggal sangat berguna untuk menekan kadar kolesterol jahat dalam darah. Dan, lemak jenuh dapat berguna untuk kesehatan jantung bila dikonsumsi dalam jumlah terbatas. Demikian juga lemak tak jenuh ganda, dapat berguna untuk kesehatan jantung serta otak.
6. Protein
Kandungan protein dalam telur puyuh sebesar 2 gram sngat berguna untuk membangun otot-otot yang kuat, memperbaiki sel-sel yang rusak karena penyakit, dan mempertahankan kekebalan tubuh saat menghadapi kuman penyakit. Protein telur puyuh juga dapat membantu kelancaran produksi berbagai macam hormon dalam tubuh manusia.
7. Kalsium
Kalsium merupakan unsur mikro yang mutlak dibutuhkan tubuh dalam menjaga kesehatan tulang sehingga terhindar dari osteoporosis. Nutrisi ini juga penting dalam menjaga kesehatan saraf dan juga otot tubuh.
Selain ketujuh nutrisi di atas, telur puyuh juga kaya akan kolin, asam folat, asam pantotenat, riboflavin, zat besi, dan selenium. Dan, dalam beberapa penelitian, berbagai kandungan gizi telur puyuh tersebut, terutama asam folat, dapat memperbaiki kekurangan hemoglobin pada remaja putri saat melalui masa-masa menstruasi (Jurnal Vokasi Kesehatan poltekkes-pontianak.ac.id).
Meski masyarakat telah mengetahui bahwa telur puyuh sangat baik untuk kesehatan, tetapi ada satu isu yang sering terdengar bahwa telur puyuh dapat mempertinggi risiko penyakit jantung, kolesterol tinggi, dan bahkan stroke.
Hal ini menyebabkan kelompok konsumen tertentu, seperti manula, menghindari menu telur puyuh. Lalu, bagaimana yang sebenarnya?
Fakta yang sebenarnya adalah jumlah yang wajar dan tidak terlalu sering dalam mengonsumsi telur puyuh tidak akan berpengaruh secara signifikan dalam kenaikan kolseterol dalam darah. Tetapi, bila orang yang hendak mengonsumsi telur puyuh telah mempunyai berbagai gejala bahkan terdiagnosa penyakit kardiovaskular, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan mengenai jumlah yang aman dalam memakan telur yang sangat lezat tersebut.
Pada dasarnya, mengonsumsi telur puyuh sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Tetapi beberapa hal harus menjadi perhatian agar memakannya tidak memberikan dampak negatif.
Berikut ini beberapa tips untuk mengonsumsi telur puyuh secara aman:
1. Tidak memakan telur puyuh secara berlebihan.
Porsi yang tepat dalam memakan telur puyuh adalah 3-5 butir per hari. Jumlah berlebihan akan membuat zat-zat yang tadinya berguna justru berbalik menjadi zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Demikian juga dianjurkan untuk menghindari konsumsi telur puyuh secara terus menerus atau dalam jangka waktu panjang.
Kelebihan ini juga dapat menjadi blokade dalam penyerapan nutrisi yang berasal dari makanan lainnya di saluran cerna. Selain itu, kandungan zat besi yang tinggi dari telur puyuh dapat menyebabkan ginjal bekerja terlalu berat untuk memfilternya.
Memakan telur puyuh dalam jumlah berlebih juga dapat mengakibatkan saluran cerna terganggu. Perut yang sakit, kembung, serta diare dapat menjadi gejala dari konsumsi telur puyuh yang berlebihan.
2. Memilih telur puyuh yang masih segar.
Caranya dengan memerhatikan bau, warna, dan rasa dari telur puyuh. Hindari memakan telur yang sudah rusak, yang ditandai dengan adanya bintik-bintik, bau yang amis atau busuk, dan permukaan yang berlendir.
3. Memasak telur puyuh hingga matang sempurna.
Kematangan yang sempurna dapat mematikan patogen yang terdapat di permukaan kulit maupun di dalam telur sehingga dapat menghindarkan infeksi atau penyakit.
4. Menghindarinya bila mempunyai alergi.
Meskipun sangat lezat, tetapi telur puyuh harus dihindari bila seseorang ternyata memiliki riwayat alergi terhadap telur. Alergi dapat muncul dengan gejala berupa bisul, gatal, hingga mual dan muntah.
Demikianlah beberapa penjelasan mengenai kandungan, manfaat, dan risiko yang mungkin terjadi dalam konsumsi telur puyuh. Pada dasarnya, mengonsumsi segala sesuatu tidak boleh berlebihan, jika tidak ingin timbul risiko kesehatan yang buruk. (Pat)