SAINTEK | TD – Mungkin tidak ada orang di dunia ini yang tidak pernah menggunakan plastik dalam hidupnya. Plastik adalah bahan yang terdapat dalam apapun, semua alat rumah tangga, dan banyak perlengkapan kerja di industri kecil dan besar.
Konsumsi masyarakat Indonesia akan barang berbahan plastik bahkan menghasilkan 64 juta ton sampah plastik per hari. Laman telemed bahkan menyebutkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mendata DKI Jakarta selama Oktober-Desember 2021 telah menyumbang sampah 2,5 kali besar bangunan Monas. Dan sebagian besar dari sampah tersebut terbuat dari plastik.
Plastik, yang merupakan produk turunan dari minyak bumi dan gas bumi ini diolah oleh perusahaan petrokimia. Dan karena minyak bumi dan gas bumi merupakan B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya), maka plastik juga merupakan bahan anorganik yang cukup berbahaya bagi lingkungan, terutama kesehatan organisme di sekitarnya.
Jadi, meskipun produk berbahan plastik sangat diperlukan oleh manusia, diperlukan penanganan yang cermat agar meminimalisir efek negatif dari penggunaan bahan tersebut.
Penanganan yang tak cermat atas sampah plastik dapat menghasilkan mikroplastik (serpihan plastik paling kecil yang bahkan dapat diserap pembuluh pada tumbuhan, hewan dan makhluk lainnya, termasuk manusia. Selain itu, bahan asal dari plastik, yakni minyak dan gas bumi, dapat menyumbangkan senyawa kimia dan logam berat yang bersifat meracuni dan memancing kanker.
Sampah plastik baru dapat terurai sempurna dan tak berbahaya lagi jika sudah berusia 20-500 tahun. Itu juga dengan bantuan radiasi sinar UV dari matahari.
Berikut beberapa pengaruh negatif dari plastik bagi kesehatan:
1. Rusaknya organ tubuh
Disfungsi ginjal dan hati adalah salah satu akibat dari paparan zat beracun dari limbah plastik dan olahannya yang tak sempurna. Mikroplastik dan logam berat dari sampah plastik juga dapat merusak kulit dan memacu gangguan pernapasan, masalah pencernaan, gangguan saraf, dan juga gangguan kelenjar endokrin. Inilah salah satu penyebab penyakit tiroid.
2. Memicu kanker
Zat karsinogenik dari sampah plastik dapat memicu berbagai penyakit kanker, seperti kanker paru-paru, kanker prostat, kanker testis, dan juga kanker payudara. Zat kimia beracun dari plastik dapat masuk ke dalam tubuh manusia lewat udara, makanan, dan minuman yang tercemar limbah plastik.
3. Gangguan pertumbuhan janin dan otak
Bahan plastik phthalates dan bisphenol A dapat meracuni dan mempengaruhi pertumbuhan anak. Zat beracun ini juga dapat membuat ibu hamil, janin, dan anak-anak menderita gangguan pertumbuhan.
Berbagai pengaruh negatif tersebut kiranya akan berkurang bila masyarakat paham dan menyadari perlunya mengutamakan kelestarian lingkungan dan juga kesehatan. ***