Makna dan Pentingnya Ikhlas dalam Kehidupan Seorang Muslim

waktu baca 4 minutes
Senin, 21 Apr 2025 11:31 0 Patricia Pawestri

OPINI | TD — Ikhlas adalah salah satu sifat yang sangat mulia dan menjadi kunci utama dalam setiap amal ibadah seorang Muslim. Secara sederhana, ikhlas berarti melakukan segala sesuatu semata-mata karena Allah Swt tanpa mengharapkan pujian, penghargaan, atau imbalan dari manusia.

Semua bentuk amal, baik itu ibadah mahdhah (langsung kepada Allah) maupun ghairu mahdhah (berhubungan dengan sesama), seharusnya dilandasi dengan niat yang ikhlas.

Menurut Imam Al-Ghazali, ikhlas adalah ketika seseorang melakukan suatu amal perbuatan hanya untuk mendekatkan diri kepada Allah, dan tidak ada tujuan lain di balik amal tersebut.

Sementara itu, Imam Nawawi menjelaskan bahwa ikhlas merupakan dasar diterimanya seluruh amal ibadah. Artinya, tanpa keikhlasan, amal tersebut tidak akan bernilai di sisi Allah.

Dalam Al-Qur’an, Allah Swt telah menegaskan pentingnya keikhlasan dalam beribadah. Sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Bayyinah ayat 5 yang artinya:

“Mereka tidak diperintah, kecuali untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya lagi hanif (istikamah), melaksanakan salat, dan menunaikan zakat. Itulah agama yang lurus (benar).”

Ayat ini menunjukkan bahwa ikhlas adalah syarat mutlak dalam setiap bentuk ibadah yang dilakukan oleh seorang hamba.

Mengapa ikhlas itu penting? Ada beberapa alasan mengapa ikhlas sangat penting dalam kehidupan seorang Muslim:

1. Amal Diterima oleh Allah

Ikhlas menjadi syarat utama diterimanya amal oleh Allah. Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadis ini menekankan bahwa niat merupakan fondasi dari setiap amal. Jika niatnya tulus karena Allah, maka amal tersebut akan bernilai di sisi-Nya. Sebaliknya, jika niatnya untuk mendapatkan pujian manusia atau tujuan duniawi, maka tidak ada ganjaran di sisi Allah.

2. Mendapatkan Keberkahan

Ikhlas juga membawa keberkahan dalam hidup. Ketika kita melakukan amal dengan tulus, Allah akan melipatgandakan pahala dan memberikan keberkahan dalam kehidupan kita.

Menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, amal yang sedikit namun dilakukan dengan ikhlas, jauh lebih baik daripada amal besar yang penuh riya (pamer). Hal ini menunjukkan bahwa kualitas amal sangat bergantung pada ketulusan hati.

3. Menjaga Hati dari Penyakit Riya dan Ujub

Ikhlas dapat menjadi pelindung bagi hati dari berbagai penyakit seperti riya (ingin dipuji) dan ujub (bangga diri). Ketika seseorang melakukan amal hanya untuk Allah, ia tidak akan peduli dengan penilaian manusia.

Rasulullah saw pernah mengingatkan dalam sebuah hadis bahwa amal yang disembunyikan dan tidak dipamerkan justru lebih besar nilainya di sisi Allah. Oleh karena itu, menyembunyikan kebaikan adalah salah satu cara menjaga keikhlasan.

Tantangan dalam Menjaga Keikhlasan

Menjaga ikhlas dalam setiap amal bukanlah perkara mudah. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali diuji dengan pujian, sanjungan, atau bahkan dorongan untuk menunjukkan amal kepada orang lain.

Menurut Syekh Ibnu Taimiyah, keikhlasan adalah jihad terbesar dalam diri seorang hamba karena sangat halus dan sulit dikendalikan.

Lalu, bagaimana cara agar kita tetap ikhlas? Salah satu caranya adalah dengan memperbanyak dzikir dan doa kepada Allah Swt. Mohonlah kepada-Nya agar hati kita dijaga dan diluruskan niatnya.

Selain itu, renungkan selalu bahwa setiap amal, sekecil apapun, jika dilakukan dengan ikhlas, akan mendapatkan pahala besar di sisi Allah. Sebaliknya, amal sebesar apapun jika tidak ikhlas, hanya akan menjadi debu yang berterbangan di akhirat kelak.

Menjadi Hamba yang Ikhlas

Ikhlas adalah perjalanan seumur hidup. Tidak ada yang benar-benar sempurna dalam ikhlas, tetapi dengan usaha dan niat yang tulus, insyaAllah kita akan semakin dekat kepadanya. Mari kita latih diri untuk senantiasa memperbaiki niat dalam setiap perbuatan, baik dalam ibadah, pekerjaan, maupun interaksi sosial.

Sebagaimana dikatakan oleh Hasan Al-Bashri, “Orang yang ikhlas adalah orang yang menyembunyikan amal kebaikannya sebagaimana dia menyembunyikan keburukannya.”

Maka dari itu, marilah kita terus berjuang menjadi hamba yang ikhlas, agar setiap amal kita bernilai tinggi di sisi Allah dan membawa kita kepada ridha-Nya.

Semoga Allah Swt. Memudahkan kita dalam menjaga hati dan menerima semua amal ibadah yang kita lakukan dengan penuh keikhlasan.

makna dan pentingnya ikhlas

Sasqia Nabilah Putri

Penulis: Sasqia Nabilah Putri, Mahasiswi KPI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon. (*)

 

LAINNYA