Laporan Ada Ular, Petugas Damkar Tangsel Malah Diminta Jadi Debt Collector

waktu baca 2 minutes
Rabu, 11 Jun 2025 21:44 1 Nazwa

KOTA TANGSEL | TD – Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diduga menerima laporan fiktif. Pelapor diduga memanfaatkan petugas untuk menagih utang (debt collector).

Komandan Regu Rescue Damkar Tangsel, Darus Salam, menjelaskan bahwa mereka menerima laporan dari seorang berinisial D yang mengaku melihat ular di dalam rumahnya di kawasan Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangsel.

Mendapat laporan tersebut, tim Damkar yang terdiri dari tiga personel langsung meluncur ke lokasi dengan perlengkapan lengkap.

“Awalnya kami menghubungi pelapor melalui WhatsApp. Dia mengaku ada ular. Kami informasikan bahwa kami berangkat ke lokasi, namun pelapor yang tidak bertanggung jawab tersebut mengaku sedang berada di luar rumah. Hanya ada istrinya yang sedang ketakutan. Saat ditanya tentang keberadaan ular, dia mengatakan ada di bawah lemari,” ujarnya, Rabu, 11 Juni 2025.

Namun, setibanya di lokasi, petugas menemukan kejanggalan ketika dihubungi, tidak ada respons dari pelapor.

“Kami sempat mencoba menghubungi pelapor melalui telepon dan WhatsApp, namun tidak mendapat respons. Hingga akhirnya kami memutuskan untuk menemui Ketua RT setempat untuk membantu mengidentifikasi pelapor,” jelasnya.

“Saya bilang kepada RT, kami dari Damkar mau evakuasi ular, tetapi RT mengatakan tidak mengenal warga berinisial D maupun istrinya,” imbuhnya.

Setelah beberapa saat, pelapor justru mengirimkan pesan kepada petugas dengan maksud yang mengejutkan. Alih-alih benar-benar membutuhkan evakuasi hewan, ia malah meminta petugas Damkar untuk menagih utang kepada seseorang yang ternyata adalah “D” yang sebelumnya disebut sebagai pelapor.

“Pelapor meminta kami untuk menagih utang. Ternyata nama D itu bukan pelapor, tetapi orang yang ditagih,” ungkap Darus.

Menanggapi kejadian tersebut, Darus sangat menyayangkan adanya penyalahgunaan layanan publik demi kepentingan pribadi. Ia berharap masyarakat tidak lagi memanfaatkan instansi pelayanan darurat untuk tujuan yang tidak semestinya.

“Sebagai bentuk pelayanan, kami tetap tanggap dan turun ke lokasi. Namun, kejadian ini sangat disayangkan. Semoga tidak terulang kembali,” pungkasnya. (*)

LAINNYA