KOTA TANGERANG I TD — Sebuah perkampung di Jalan Meteorologi-Al Muhajirin, RT 03/09, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang tengah berbenah. Sudut-sudut kampung tersebut dihiasi berbagai mural, tembok dan atap rumah warga dicat warna merah muda (pink).
Kampung tersebut sebelumnya dikenal rawan peristiwa kriminal, bahkan terlanjur mendapatkan stigma kampung zona hitam.
“Dahulu, kampung ini disebut kampung bandit, karena memiliki catatan hitam yang kelam,” ungkap Achmad Jaelani, Ketua Kampung Pink kepada TangerangDaily, Kamis (5/2/2021)
Mural di salah satu sudut di Kampung Pink Kota Tangerang. (Foto: Nadia/TangerangDaily)
Mural di salah satu sudut di Kampung Pink Kota Tangerang. (Foto: Nadia/TangerangDaily)
Seiring dengan program kampung tematik yang digaungkan Pemerintah Kota Tangerang, pemuda dan warga kampung tersebut kemudian merumuskan konsep untuk merubah stigma tersebut. Mereka ingin menjadikan kampung tersebut memiliki semangat kebersamaan, berbagi dan saling peduli.
“Kami merancang konsep bagaimana kampung ini dikenal bukan lagi kampung kriminal, kemudian tercetuslah Kampung Pink,” katanya.
Kampung Pink adalah dari akronim Paling Indah Nih Kampung. Sesuai semangatnya, kampung tersebut kemudian ditata dengan berbagai mural. Sesuai dengan penamaannya, yaitu pink, warna cat dominan yang digunakan pun adalah merah muda (merah jambu).
Penataan kampung dilakukan secara bersama-sama, warga berkolaborasi bersama seniman mural, organisasi Kampung Rumah Kita, dan terutama warga RW 09 Kelurahan Tanah Tinggi yang didukung oleh PT Propam Raya, produsen cat yang lokasi pabriknya di Kota Tangerang.
“Kami mengerjakannya secara swadaya, masyarakat terlibat aktif dan tanpa pamrih,” imbuhnya.
Dengan menata kampung tersebut yang hasilnya mulai terlihat, ia berharap stigma kampung bandit yang terlanjur melekat pada kampung tersebut perlahan-lahan berubah menjadi kampung destinasi wisata.
“Kami ingin merubah stigma itu dengan pendekatan seni. Seperti halnya Kampung Pink yang awalnya terkenal kriminalitasnya, kini telah berubah menjadi kampung ramah wisatawan,” terangnya.
Ditambahkan Ibnu Jandi, salah satu konseptor Kampung Pink tersebut, mural-mural di kampung tersebut berisi kearifan lokal yang digali dari cerita masyarakat setempat. Dengan hadirnya mural itu, masyarakat setempat dan wisatawan yang berkunjung pun diharapkan teredukasi oleh karya seni mural tersebut.
“Dampak positif dari program Kampung Pink bisa dinikmati oleh masyarakat. Harapan besarnya semoga Kampung Pink ini bisa menjadi destinasi wisata ” ujar Ibnu Jandi.(Laras Panca Sari/Rida Adinda/Nadya Sherlyudita Putri/Novi Lestari/Novia Dyah Astuti/Rom).