KABUPATEN TANGERANG | TD — Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang berhasil menekan angka stunting menjadi 7,6 persen pada tahun 2021 yang sebelumnya 8,5 persen pada 2020.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dokter Sri Indriyani mengatakan penurunan angka stunting terus diupayakan baik dalam pencegahan maupun penanganan.
Salah satunya dengan memantau status gizi balita pada melalui aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat atau ePPGBM. “Dari aplikasi tersebut, kami mendapatkan data berapa jumlah balita yang bermasalah gizi per wilayah dengan melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran panjang atau tinggi badan balita oleh petugas kesehatan di puskesmas setiap bulan Februari dan Agustus,” ujarnya, Selasa 30 November 2021.
Dia menjelaskan, upaya lain yang dilakukan yakni dengan intervensi spesifik yaitu intervensi untuk 1.000 hari pertama kehidupan dan juga intervensi sensitif yakni intervensi diluar kesehatan seperti sanitasi, ketahanan pangan, ekonomi, sosial dan juga budaya.
Hal tersebut dinilai penting dalam mencegah atau pun menangani kasus stunting yang terjadi. “Tak hanya balita, kami juga berupaya mencegah stunting dalam intervensi spesifik dengan memberikan tablet penambah darah pada remaja putri untuk mencegah anemia yang menjadi salah satu penyebab stunting.”
Dalam kegiatan Diseminasi Hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB) melalui ePPGBM yang digelar Senin (29/11/21), Dinas Kesehatan melibatkan Tim Konvergensi Stunting lintas sektor dan juga kecamatan agar penanganan stunting dapat optimal.
Indri berharap dengan keterlibatan semua pihak, upaya pencegahan stunting berjalan maksimal sehingga tidak ada lagi penambahan angka kasus di Kabupaten Tangerang. (Faraaz/Rom)