Jokowi Ingatkan Pilih Capres yang Tepat Agar Indonesia Maju 13 Tahun ke Depan

waktu baca 2 menit
Minggu, 14 Mei 2023 21:15 0 40 Patricia Pawestri

JAKARTA | TD – Presiden Jokowi meyampaikan pesannya untuk memilih pemimpin yang tepat dalam Pemilu Presiden 2024 mendatang di hadapan seluruh relawan yang hadir dalam acara Musyawarah Rakyat (Musra), Minggu, 14 Mei 2023, di Istora Senayan Jakarta.

Presiden Jokowi mengingatkan agar calon presiden yang tepatlah yang dipilih rakyat untuk menjadikan Indonesia menjadi negara maju. Ia mengingatkan, kekeliruan dalam memilih dapat berakibat fatal karena menghilangkan kesempatan emas bagi Indonesia yang muncul selama 13 tahun ke depan, termasuk bonus demografi.

“Begitu keliru memilih pemimpin yang tepat untuk 13 tahun ke depan, hilang kesempatan menjadi negara maju,” tegas Presiden Jokowi.

Jokowi mengatakan hal tersebut berdasar pengamatan yang telah dilakukannya pada negara-negara berkembang di tahun 1950 hingga 1970-an. Sebagian dari negara-negara tersebut masih tetap menjadi negara berkembang sekarang, karena tidak dapat mengetahui potensi dan peluang yang mereka punyai pada saat yang tepat.

“Begitu kita tak bisa memanfaatkan waktu 13 tahun ini, dan kita tak bisa memanfaatkan, kita akan jadi negara berkembang terus, karena kesempatan itu tak muncul dua kali,” ungkap Jokowi.

Untuk menghindari hal yang sama terjadi di Indonesia, Presiden Jokowi mengimbaukan pesan tersebut kepada seluruh relawan yang hadir dalam acara Musra tersebut. Jokowi berharap rakyat dapat memilih calon presiden yang tepat, yakni presiden yang mampu dekat dan memahami isi hati rakyat. Selain itu, presiden 2024 nanti harus memahami potensi dan kekuatan Indonesia.

“Pemimpin yang mampu memanfaatkan peluang yang ada, bukan rutinitas. Bukan hanya duduk di Istana dan tanda tangan. Bukan itu,” tegas Jokowi.

Dalam acara Musra tersebut, Jokowi juga menerima daftar nama calon presiden dan calon wakil presiden pilihan sekelompok relawan. Namun, Presiden Jokowi mengingatkan, bahwa pencalonan nama-nama tersebut hanya dapat dilakukan oleh partai dan gabungan partai.

Sedangkan bagian Jokowi sebagai presiden adalah untuk memotivasi agar partai-partai yang belum selesai berkoalisi segera merampungkan kesepakatan dan strategi, serta segera mengajukan pencalonan presidennya.

“Sehingga itu bagian saya untuk memberikan bisikan kuat, kepada partai-partai yang sekarang ini koalisinya juga belum selesai,” tutur Presiden Jokowi.

“Itu yang namanya strategi, jangan grasa-grusu, Belanda masih jauh,” ia mengingatkan.

Adapun tiga nama capres yang terdapat dalam daftar yang diberikan para relawan kepada Jokowi yaitu Airlangga Hartarto, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. (*)

LAINNYA