TANGERANG | TD – Bagi seorang herbalis dan pengguna herbal yang aktif, tentu penting mengetahui varian-varian herbal yang langka tetapi memiliki khasiat tak main-main bagi kesehatan. Salah satunya adalah jahe hitam.
Jahe hitam kerap keliru diidentifikasikan bersama kunyit hitam dan temu hitam. Untuk memastikan agar tidak keliru memang perlu untuk mengenali ciri-ciri rimpang maupun tanaman dari ketiga bahan herbal tersebut. Selain harganya, ketiganya pun mempunyai khasiat yang berbeda.
Jahe hitam atau Kaempferia parviflora mempunyai harga cukup tinggi di kalangan herbalis. Harganya berkisar Rp2,5 juta perkilogram. Jahe hitam yang kerap disebut kunci hitam dan kencur hitam ini banyak dibudidayakan di Indonesia. Sedangkan habitat aslinya ada di Thailand.
Kaempferia parviflora disebut mempunyai berbagai kandungan yang berguna bagi kesehatan. Di antaranya 10 turunan methoxyflavone yang berguna sebagai antioksidan alami yang dapat meminimalisir peradangan.
Methoxyflavone adalah satu kelompok dalam flavonoid yang diperkirakan dapat membantu organ hati dalam memroses kolesterol dan lemak darah lainnya, sehingga dapat menurunkan kolesterol jahat dalam darah.
Pengembangan penelitian juga dilakukan untuk mengetahui efektivitas Kaempferia palviflora dalam pencegahan penyebaran sel kanker.
Selain fungsi-fungsi di atas, Kaempferia palviflora juga disebut membantu penyembuhan bisul, asam urat, gangguan kolik, alergi, dan osteoarthritis.
Beberapa penelitian lainnya juga mengungkapkan pengaruh jahe hitam Kaempferia palviflora sebagai pelindung organ jantung, peningkatan gairah seksual, pelindung fungsi syaraf, pelebar pembuluh darah, penenang, antialergi, dan antimikroorganisme. (*)