KESEHATAN | TD – Memberikan asupan penuh nutrisi merupakan kewajiban setiap orang tua kepada anak-anaknya tercinta. Namun, seringkali hal itu tak terwujud karena pengetahuan orang tua akan makanan yang sehat dan berguna kurang dimiliki. Begitu juga dengan selera makan anak yang hanya berkutat pada cemilan makanan tak sehat.
Padahal, nutrisi dari makanan dapat membantu anak-anak memiliki tubuh tetap sehat. Tak hanya itu, gizi dari makanan sehat dan alami dapat membuat anak-anak lebih cerdas dan cepat dalam berpikir. Sehingga mereka siap untuk menghadapi segala rintangan dalam keseharian.
Berikut ini penulis mencatat jenis-jenis makanan yang dapat mempengaruhi kecerdasan otak anak sehingga sebaiknya dihindari.
Ada 4 jenis makanan yang dapat membuat kinerja otak anak tak maksimal. Berikut daftarnya:
Termasuk pada makanan pembawa lemak trans tinggi yakni frozen food, donat, nugget, dan juga fast food.
Berbagai pakar kesehatan telah ama menganjurkan konsumi makanan nol lemak trans untuk menjaga kesehatan. Karena lemak trans yang berlebihan dapat memicu Alzheimer pada otak, dan penurunan kecerdasan atau kognitif.
Misalnya biskuit dalam kemasan, es krim, permen, dan minuman dalam kemasan yang banyak terdapat di pasaran.
Kandungan tinggi gula pada makanan dan minuman tersebut merupakan salah satu pemicu inflamasi pada otak yang dapat mengakibatkan menurunnya kemampuan berpikir saat belajar, dan juga menurunnya kemampuan mengingat anak.
Beberapa di antaranya yaitu mie instan, French fries, waffle, pasta, roti, dan kue kering.
Yang berbahaya dari makanan berkarbohidrat tinggi adalah melonjaknya gula darah yang diikuti oleh penurunan gula darah secara drastis. Lonjakan sekaligus penurunan yang terjadi dalam waktu cepat ini akan mempengaruhi anak sehingga cepat lapar, mengalihkan konsentrasi dan juga menurunkan daya ingat.
Contohnya minuman bersoda, minuman pembangkit energi, permen karet, coklat, teh, dan kopi.
Kandungan kafein yang tinggi dalam makanan atau minuman di atas dapat memicu kecemasan pada anak, merusak pola tidur, dan memicu kelelahan mental. Semua hal ini berakhir pada gangguan fungsi otak yang merugikan anak-anak.
Semua jenis makanan di atas, alih-alih membantu anak sehat, justru terbukti menurunkan kemampuan mengingat bagi anak, menjadikan proses berpikir semakin lambat, dan menyebabkan gangguan pada kinerja otak lainnya.
Sehingg penting untuk selalu memantau apa yang dikonsumsi anak. Orang tua juga sebaiknya menggantikan makanan tak sehat tersebut dengan menu yang lebih alami. Sayuran, buah-buahan, dan asupan lemak sehat akan membantu anak-anak untuk tetap sehat, termasuk otaknya. (Pat)