Gelar Seminar Kebangsaan di Akhir Tahun, DPP Generasi Muda Mathla’ul Anwar Ingatkan Kesadaran Kolektif Merawat Persatuan Bangsa

waktu baca 3 menit
Kamis, 2 Jan 2025 23:08 0 112 Redaksi

KOTA TANGERANG | TD — Dewan Pimpinan Pusat Generasi Muda Mathla’ul Anwar (DPP GEMA Mathla’ul Anwar) mengadakan Seminar Kebangsaan pada akhir tahun 2024 dengan tema “Penguatan Peran Generasi Muda Menjaga Semangat Toleransi dan Kebangsaan, Menuju Indonesia Emas 2045”. Acara ini berlangsung pada Selasa, 31 Desember 2024, di Aula Perguruan Mathla’ul Anwar Jatiuwung, Kota Tangerang, Banten.

Seminar ini menghadirkan pembicara utama, Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Brigjen Pol. Ahmad Nurwahid, serta panelis yang terdiri dari Guru Besar Bidang Madrasah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. H. Fauzan, MA, dan Pendiri NII Crisis Center, Ken Setiawan. Diskusi dipandu oleh moderator Dr. Destika Cahyana, SP, M.Sc dari DPP GEMA Mathla’ul Anwar.

Dalam sambutannya, Ketua Umum PB Mathla’ul Anwar, KH. Embay Mulya Syarief, menekankan bahwa Indonesia lahir dari keberagaman suku, agama, dan bahasa, dan berkat semangat persatuan yang dimulai dari Sumpah Pemuda 1928, Indonesia mampu mempertahankan kesatuan sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ia menyoroti bahwa meskipun banyak negara di dunia terpecah karena perbedaan agama, suku, dan bahasa, Indonesia tetap bersatu.

“Berkebalikan dengan bangsa lain di dunia, meskipun dengan Agama, suku dan bahasa yg sama tapi terpecah belah menjadi banyak negara, sebagai contoh negara-negara di Timur Tengah, Eropa dan Afrika,” ungkapnya.

Ketua Umum DPP GEMA Mathla’ul Anwar, Ahmad Nawawi, dalam laporannya menyatakan bahwa GEMA Mathla’ul Anwar berkomitmen untuk berperan aktif dalam pembangunan generasi muda yang tangguh dan kreatif, demi mencapai target Indonesia Emas pada tahun 2045. “Mathla’ul Anwar, sebagai salah satu organisasi masyarakat Islam tertua, terus konsisten dalam menjalankan tiga tujuan besarnya: dakwah, pendidikan, dan sosial, dengan mengusung gerakan keislaman yang moderat dan mengedepankan nilai-nilai toleransi serta kebangsaan,” terang Nawawi.

Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwahid menyampaikan bahwa madrasah, melalui kurikulum dan pengajaran yang baik, dapat berfungsi sebagai “vaksin” terhadap virus takfiri yang berpotensi merusak masyarakat. “Virus ini dapat menyerang siapa saja, dari generasi muda hingga tua, dan madrasah memiliki peran penting dalam mencegah penyebarannya,” tegasnya.

Prof. Fauzan menambahkan bahwa lulusan madrasah perlu memiliki lima kompetensi untuk menjadi generasi yang tangguh, yaitu kemampuan hidup di tengah kemajemukan, menjadi warga negara yang baik, memanfaatkan teknologi digital, belajar sepanjang hayat, dan berakhlak mulia. “Dengan kompetensi tersebut, lulusan madrasah akan siap menghadapi tantangan radikalisme,” ujarnya.

Ken Setiawan juga menekankan pentingnya peran guru madrasah sebagai duta yang mempromosikan Islam yang sejalan dengan Pancasila. Ia menjelaskan bahwa guru madrasah dapat menjelaskan bahwa Pancasila adalah kesepakatan para pendiri bangsa untuk hidup berdampingan dalam keragaman, mirip dengan Piagam Madinah yang dibuat oleh Nabi Muhammad dan para sahabatnya.

Seminar Kebangsaan DPP GEMA Mathla’ul Anwar dihadiri oleh Pj. Walikota Tangerang yang diwakili oleh Asda 2 bidang ekonomi dan pembangunan, perwakilan pondok pesantren dan perguruan Mathla’ul Anwar se-Provinsi Banten, serta pengurus dari berbagai tingkat organisasi Mathla’ul Anwar dan perwakilan OKP lintas agama tingkat pusat. (*)

LAINNYA