KOTA TANGSEL | TD – Akibat kelangkaan gas melon tiga kilogram, sebuah warung makan di Jalan Adi Sengkong, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mengalami penurunan omset hingga 40 persen.
Pemilik warung, Darsono, mengungkapkan bahwa omsetnya merosot drastis sejak terjadinya kelangkaan tabung gas tiga kilogram. Ia menjelaskan bahwa biasanya ia dapat menyajikan 20-21 menu makanan dalam sehari, namun kini hanya mampu menyediakan 12 menu saja.
“Pengaruh dari langkanya tabung gas 3 kilogram sangat terasa. Biasanya kami bisa memasak 20-21 menu, sekarang hanya 12 menu,” ujarnya pada Senin, 3 Februari 2025.
Sebagai penjual nasi, Darsono menekankan bahwa gas sangat berpengaruh terhadap proses memasak. Gas merupakan salah satu faktor penting dalam kelancaran usaha penjualannya.
“Ini sangat merepotkan. Kami jadi khawatir saat berbelanja, takut tidak bisa memasak. Jika tidak masak, lalu apa yang bisa kami jual? Jadi kami hanya bisa mengandalkan stok yang ada,” keluh Darsono.
Untuk mendapatkan gas, ia harus menempuh jarak yang cukup jauh dan hanya bisa membeli dua tabung. Hal ini disebabkan oleh kebijakan yang mengharuskan pembeli menyertakan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
“Selain harus mengantre, saat membeli di agen kami harus menyertakan KTP, jadi hanya bisa mendapatkan dua tabung, atas nama saya dan istri,” tambahnya.
Darsono berharap pemerintah segera menemukan solusi untuk mengatasi kelangkaan tabung gas 3 kilogram ini.
“Ya, harus ada solusinya. Itu kan tanggung jawab pemerintah. Naik harga tidak masalah, yang penting ada. Kami hanya ingin bisa berjualan dengan lancar,” pungkasnya. (*)