Jakarta, 28 April 2025 — Di era algoritma Instagram yang terus berubah, strategi lama berbasis feed tidak lagi cukup. Kini, interaksi melalui Instagram Story, DM, dan Reels jadi penentu utama performa akun. Estetika feed tetap penting, namun hanya berfungsi sebagai etalase — bukan lagi titik utama menjaring perhatian.
Banyak brand dan kreator sudah menginvestasikan waktu dan tenaga untuk merancang feed yang rapi dan konten dengan caption menarik. Tapi kenyataannya, engagement masih stagnan. Ini bisa jadi karena pendekatan yang kurang sesuai dengan sistem algoritma terkini Instagram tahun 2025.
Pergeseran Pola Konsumsi Konten
Pengguna Instagram kini lebih aktif di fitur-fitur cepat seperti Story dan Reels. Mereka scroll dengan cepat, menonton video singkat, dan lebih senang berinteraksi ringan. Statista mencatat bahwa lebih dari 500 juta akun mengakses Instagram Story setiap harinya. Sementara itu, interaksi di feed seperti likes dan komentar semakin menurun.
Peran Feed vs Story: Harus Seimbang
Alih-alih memilih hanya satu, brand sebaiknya memahami fungsi masing-masing:
Story membangun kehadiran harian dan menjaga koneksi ringan namun konsisten.
Feed memperkuat identitas brand, menunjukkan nilai, dan memberikan konten abadi yang informatif atau inspiratif.
5 Strategi Menghadapi Algoritma Instagram Terbaru:
Posting Story Setiap Hari
Konten tidak harus berat—cukup bagikan rutinitas, behind-the-scenes, atau polling ringan. Tujuannya: tampil konsisten di layar audiens.
Optimalkan Feed Sebagai Identitas Brand
Gunakan carousel edukatif, visual profesional, dan video yang menjawab pertanyaan audiens: siapa Anda, apa solusi Anda, dan mengapa mereka harus peduli?
Ciptakan Interaksi Mikro
Gunakan fitur-fitur seperti polling, emoji slider, dan pertanyaan singkat di Story. Ini meningkatkan sinyal algoritma bahwa akun Anda aktif dan relevan.
Manfaatkan DM Sebagai Saluran Kedekatan
Dorong audiens untuk berkomunikasi lewat DM. Ajakan “klik untuk info lebih lanjut” atau sesi tanya jawab terbukti efektif memperkuat hubungan personal.
Analisa Lebih Dalam
Fokus pada metrik yang mencerminkan keterlibatan nyata seperti completion rate Story, waktu tonton Reels, dan jumlah balasan, bukan sekadar likes.
Konsistensi dan Strategi Lebih Penting dari Sekadar Estetika
Di tahun 2025, Instagram bukan lagi tentang siapa yang paling sering posting, tapi siapa yang paling paham cara membangun relasi digital yang otentik. Kombinasi feed sebagai wajah brand, Story untuk kehadiran harian, Reels sebagai alat jangkauan, dan DM untuk kedekatan akan membentuk strategi yang saling melengkapi.
Bagi Anda yang ingin mengembangkan akun Instagram secara terarah, aman, dan permanen, Sribu.com menghadirkan berbagai freelancer ahli yang siap membantu mulai dari optimasi konten, desain visual, hingga perencanaan strategi sosial media yang komprehensif.
Tentang PT Sribu Digital Kreatif
Didirikan pada tahun 2012, Sribu adalah platform penyedia layanan kreatif yang menghubungkan bisnis dengan freelancer profesional di bidang desain grafis, pengembangan web, penulisan konten, digital marketing, dan banyak lagi. Sribu telah dipercaya oleh ribuan perusahaan di Indonesia untuk memperkuat strategi digital mereka. Akses layanan Sribu tersedia melalui situs resmi maupun aplikasi yang bisa diunduh di Play Store dan App Store.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES