KABUPATEN TANGERANG | TD — Komisi II DPRD Kabupaten Tangerang meminta stakeholder pendidikan lebih intensif dalam melakukan pengawasan kepada anak didik agar tidak terseret aksi gangster dan kejahatan di jalanan yang akhir-akhir ini sangat meresahkan.
Hal ini disampaikan Ketua Komisi II DPRD, Nasrullah Ahmad Jamaludin, usai rapat dengar pendapat (RDP) atau hearing yang digelar bersama Dinas Pendidikan beserta stakeholder terkait, Senin, 31 Oktober 2022.
RDP yang berlangsung di ruangan rapat paripurna tersebut merupakan sikap serius DPRD dalam menyikapi maraknya aksi gangster dan kejahatan di jalan yang melibatkan para pelajar di wilayah Kabupaten Tangerang belakangan ini..
Nasrullah Ahmad Jamaludin, mengatakan terkait aksi gangster yang melibatkan pelajar di wilayahnya itu, pihaknya meminta kepada stakeholder pendidikan untuk lebih intensif melakukan pengawasan kepada anak didiknya.
“Tentu stakeholder pendidikan bisa bersinergi dalam menyikapi masalah ini. Jangan sampai hal ini dibiarkan begitu saja karena meresahkan,” ujarnya kepada wartawan.
Dia menilai, Dinas Pendidikan (Disdik) kerap mengabaikan hal-hal yang mendasar dalam melakukan pembinaan kepada anak didiknya. Menurutnya, bukan hanya soal aksi gangster saja, contoh lainnya seperti pelarangan anak sekolah membawa kendaraan bermotor.
Menyangkut masalah itu saja, sambung dia, Disdik cenderung tidak dapat bertindak tegas dengan dalih tidak mau merampas hak-hak anak. “Padahal ini buat kebaikan, kalau dilarang dibilangnya melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) dan sebagainya,” imbuhnya.
Di tempat yang sama, Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Provinsi Banten, Kabupaten Tangerang, Mohamad Bayuni, mengaku kalau pihaknya bersama sekolah-sekolah telah mempersiapkan berbagai antisipasi untuk meminimalisir aksi gangster para pelajar.
Kata dia, KCD Pendidikan telah mengadakan rapat koordinasi yang melibatkan pihak di sekolah dan juga orang tua siswa. Dalam waktu dekat pun akan digelar agenda deklarasi anti tawuran yang diikuti seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Tangerang.
“Kami juga akan tambah kegiatan di sekolah seperti ekstrakurikuler. Tentunya juga kita akan terus mengingatkan orang tua untuk bisa mengawasi kegiatan anak diluar rumah,” pungkasnya.
Diketahui, belum lama ini akibat aksi gangster pada Sabtu, (16/10/2022) lalu, seorang pria di Kutabumi, Kecamatan Pasarkemis, Kabupaten Tangerang tewas usai dikeroyok dan mendapat luka bacok senjata tajam jenis celurit di sekujur ditubuhnya.
Selain itu juga telah tejadi aksi tawuran pada Rabu, (26/10/2022) lalu antara dua kelompok pelajar asal Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang di wilayah Kecamatan Balaraja, yang mengakibatkan satu anak dikabarkan mengalami luka bacok di kepala hingga tengkoraknya terbuka cukup lebar.(Jay/Rom)