Dinkes Gali Potensi dan Peluang Wisata Kesehatan di Banten

waktu baca 3 minutes
Rabu, 5 Mar 2025 16:33 0 Redaksi

SERANG | TD – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten tengah menggali potensi dan peluang untuk mengembangkan wisata kesehatan di daerah ini. Dengan posisi geografis yang strategis dan keindahan alam yang melimpah, Banten memiliki semua elemen yang diperlukan untuk menjadi destinasi wisata kesehatan yang menarik. Rumah sakit di Provinsi Banten, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta, berpotensi besar untuk menawarkan layanan Wisata Kesehatan (Hospital Tourism). Dukungan infrastruktur transportasi yang memadai, seperti Bandara Internasional Soekarno-Hatta, akses transportasi antar kota, serta fasilitas belanja, kuliner, dan budaya yang kaya, memberikan kesempatan bagi Pemerintah Provinsi Banten untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui kolaborasi antara sektor kesehatan dan pariwisata.

Pertumbuhan layanan kesehatan bertaraf internasional di Provinsi Banten, khususnya di kawasan Tangerang Raya (Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang), membuka peluang bagi pemerintah untuk mendorong pengembangan layanan kesehatan berbasis wisata. dokter. Rr Sulestiorini, Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Banten, menyatakan bahwa Banten, dengan keindahan alamnya, dapat menawarkan fasilitas kesehatan yang terintegrasi dengan rekreasi.

Menurutnya, Provinsi Banten memerlukan strategi yang komprehensif, mencakup peningkatan layanan medis, promosi, dan integrasi dengan sektor pariwisata. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi peningkatan branding hospital tourism, penguatan infrastruktur kesehatan, serta mendorong rumah sakit untuk mendapatkan akreditasi berstandar internasional seperti JCI (Joint Commission International). Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan pasien dari luar negeri, di samping meningkatkan pelayanan dengan peralatan medis modern seperti MRI, CT Scan, dan robot-assisted surgery.

Untuk memperkuat hospital tourism di Provinsi Banten, RSUD yang ada dapat berkolaborasi dengan rumah sakit swasta dalam hal layanan medis dan promosi. Provinsi Banten memiliki sejumlah rumah sakit dengan fasilitas bertaraf internasional, seperti RS Siloam Lippo Village, RS Mayapada Tangerang, RS EMC Tangerang, RS Premiere Bintaro, RS Mandaya, RS Eka Hospital, RS Bethsaida, dan lainnya. Layanan rumah sakit ini dapat menawarkan paket layanan yang terintegrasi dengan fasilitas lain, seperti penjemputan di bandara, akomodasi, serta tur wisata, baik itu wisata alam, kuliner, belanja, maupun budaya.

Lebih lanjut, pemerintah Provinsi Banten juga dapat memberikan dukungan terhadap hospital tourism dengan memberikan insentif pajak dan mempermudah proses visa medis serta izin tinggal bagi pasien asing yang ingin berobat di RSUD maupun rumah sakit swasta di Banten. Selain itu, peningkatan peran dinas pariwisata dan stakeholder lainnya juga sangat penting.

Dengan kolaborasi ini, hospital tourism di Banten diharapkan dapat berkembang pesat, menarik lebih banyak pasien dari dalam dan luar negeri, serta menjadikan Banten sebagai pusat wisata medis unggulan di Indonesia.

Keberadaan hospital tourism, menurutnya, dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten dari sektor kesehatan dan pariwisata secara bersamaan. “Kerjasama ini dapat mengembangkan paket wisata medis yang mencakup perawatan kesehatan dan kunjungan ke destinasi wisata seperti Anyer, Tanjung Lesung, Ujung Kulon, serta wisata budaya di Banten Selatan,” ujarnya pada Rabu, 5 Maret 2025.

Selain mendorong promosi dalam acara layanan kesehatan nasional dan internasional, dokter yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti ini juga menyarankan agar rumah sakit di wilayah Banten menjalin kerjasama dengan asuransi kesehatan internasional dan berkolaborasi dengan agen perjalanan medis untuk mempromosikan layanan kesehatan rumah sakit di Banten ke luar negeri.

“Hospital tourism akan menjadi wajah baru Banten di bidang kesehatan dan pariwisata. Di tahun 2025 ini, wajah Banten harus berubah. Banten dapat menjadi salah satu pusat layanan kesehatan bertaraf internasional di Indonesia, menunjukkan bahwa Banten memiliki kemampuan untuk meraih pasar layanan kesehatan internasional, yang juga didukung oleh integrasi layanan primer dari Puskesmas serta klinik swasta dengan layanan estetika dan wellness,” pungkas Sulestiorini, yang juga tergabung dalam Asosiasi Klinik Provinsi Banten serta Perhimpunan Kedokteran Wisata Kesehatan Indonesia. (*)

""
""
LAINNYA