Dalam semangat memperingati Hari Bumi, Desa Mukti Sari di Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, kembali menunjukkan komitmen kuatnya terhadap kemandirian energi dan keberlanjutan lingkungan. Melalui Program Desa Energi Berdikari (DEB) yang diinisiasi oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bersama Yayasan Rumah Energi sejak 2022, desa ini telah berhasil mengembangkan 20 unit instalasi biogas yang mengubah limbah ternak menjadi sumber energi bersih dan ekonomis.
Program ini bukan hanya berfokus pada pengelolaan limbah peternakan, tetapi juga membentuk ekosistem ekonomi sirkular melalui pemanfaatan bio-slurry (ampas biogas) sebagai pupuk organik untuk pertanian. Hal ini menciptakan dampak berkelanjutan tidak hanya dari sisi lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat desa.
Menurut Krisna Wijaya, Project Manager Biogas Rumah (BIRU) Yayasan Rumah Energi, Hari Bumi menjadi momen tepat untuk memperkuat langkah menuju energi mandiri berbasis potensi lokal. Ketua kelompok ternak Bhina Mukti Sari, Sudarman, juga menyatakan bahwa pemanfaatan biogas secara langsung membantu menjaga kebersihan lingkungan desa.
Realisasi hingga Maret 2025 menunjukkan bahwa 20 instalasi biogas menghasilkan sekitar 33.850 meter kubik biogas, setara 197.478 kWh energi kalor. Dengan memanfaatkan sekitar 651,5 kg limbah organik setiap harinya, potensi reduksi emisi dari program ini mencapai 112,08 tCO₂e. Selain itu, pemanfaatan bio-slurry di lahan pertanian seluas 14,8 hektare memberikan kontribusi tambahan terhadap pengurangan emisi sebesar 9,21 tCO₂e per tahun.
Dari sisi ekonomi, rata-rata setiap rumah tangga penerima manfaat menghemat tiga tabung LPG per bulan, serta mengurangi kebutuhan pembelian pupuk kimia hingga Rp 250.000 per bulan. Sementara itu, Kelompok Biotama Agung Lestari yang memproduksi Pupuk Organik Cair dan Padat telah mencatatkan penjualan sebesar Rp 61.685.000 sejak Oktober 2023, membuktikan bahwa biogas bukan sekadar solusi energi, tetapi juga peluang bisnis desa yang nyata.
Kepala Desa Mukti Sari, Bapak Waryono, mengungkapkan rasa bangga terhadap pencapaian warganya, “Kami percaya bahwa desa kami bisa menjadi inspirasi nasional dalam memanfaatkan potensi lokal menjadi energi mandiri.”
Desa Energi Berdikari sendiri merupakan salah satu program unggulan Pertamina Hulu Rokan yang mendukung prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Hingga kini, PHR telah mengembangkan 11 lokasi DEB berbasis energi surya dan biogas di wilayah Regional 1 Sumatera, termasuk Mukti Sari.
Iwan Ridwan Faizal, Manager CID PHR, menyatakan bahwa keberhasilan program DEB Mukti Sari menjadi bukti nyata bahwa sumber energi alternatif seperti biogas mampu memberikan manfaat jangka panjang untuk masyarakat, baik dari sisi lingkungan maupun peningkatan pendapatan.
Peringatan Hari Bumi 2025 menjadi pengingat penting bahwa langkah konkret dari tingkat desa mampu menciptakan perubahan besar bagi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Desa Mukti Sari telah menunjukkan bahwa dengan kolaborasi, inovasi, dan kemauan bersama, kemandirian energi bukan hanya impian—melainkan kenyataan yang bisa ditiru oleh desa-desa lainnya di Indonesia.