7 Tips untuk Mendampingi Buah Hati dengan Speech Delay

waktu baca 2 minutes
Jumat, 25 Agu 2023 09:58 0 Patricia Pawestri

TANGERANG | TD – Membesarkan buah hati dengan keterlambatan bicara atau speech delay tentu mempunyai tantangan tersendiri bagi para orang tua.

Dalam mengasuh dan berkomunikasi dengan anak penderita speech delay, orang tua harus memiliki kesabaran yang ekstra sekaligus pengetahuan akan teknik yang benar agar buah hati dapat terus berkembang sesuai dengan tahapan usianya, terutama dalam kemampuan berbahasa.

Untuk itu, Ike Rachmawati Sugianto, psikolog dan edu-kinesiologist lulusan Universitas Indonesia, memberikan 7 tips dalam mendampingi tumbuh kembang anak penderita speech delay.

Berikut tips-tips tersebut.

1. Memberikan kegiatan anak berupa aktivitas gerak bertujuan. Caranya, pastikan aktivitas gerak mempunyai tujuan. Misalnya memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lainnya, atau berjalan di luar ruangan.

Aktivitas gerak bertujuan ini akan memberikan stimulasi pada  indera vestibular dan propioseptif sehingga dapat menstimulasi perkembangan otak anak. Indera vestibular adalah indera gerak dan keseimbangan, sedangkan indera propioseptif adalah indera otot dan  sendi.

2. Memberikan kegiatan berupa aktivitas sensori raba dan rasa. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan permainan menggunakan tepung, pasir, dan lilin.

Hal ini dilakukan karena stimulasi indera perabaan sangat penting untuk mendorong anak berbicara.

3. Menghentikan pemakaian gadget atau televisi dan mengarahkan anak lebih banya berkegiatan dengan interaksi dengan orang lain.

4. Ajak anak bicara dengan menggunakan kalimat-kalimat pendek. kalimat pendek ini hanya berisi dua kata sehingga anak dapat lebih mudah memahami ucapan.

5. Menggunakan tempo bicara yang sedang, dan jangan cepat-cepat.

6. Memberikan asupan makanan yang bergizi. Dan menjauhkan konsumsi makanan dengan kandungan pewarna, pemanis, perasa, dan pengawet buatan.

7. Segera membawa buah hati ke klinik untuk menjalani pemeriksaan tumbuh-kembang, serta memperoleh terapi yang dibutuhkan. (*)

LAINNYA