Candi Kimpulan, Wisata Candi di Pelukan Gedung Kampus UII

waktu baca 5 menit
Kamis, 20 Feb 2025 14:50 0 29 Patricia Pawestri

WISATA | TD – Candi Kimpulan adalah satu objek wisata candi yang cukup terkenal karena lokasinya yang berada di tengah kampus Universitas Islam Indonesia di Yogyakarta. Dan, tentunya, candi ini sangat patut masuk ke dalam daftar wajib wisata candi atau archeotourism bila kamu sedang mengunjungi kota budaya Yogyakarta.

Candi Kimpulan, atau disebut Candi Pustakasala, terletak di dalam lingkungan Gedung Mohammad Hatta yang merupakan gedung perpustakaan kampus UII di Jalan Kaliurang KM 14,5, Yogyakarta.

Sejarah Pelestarian Candi Kimpulan

Pada tahun 2009, pihak UII bermaksud untuk membangun gedung perpustakaan di Desa Kimpulan. Namun, salah satu teknisi proyek menemukan batu dengan bentuk khusus menyerupai bangunan kuno ketika menggali tanah untuk membangun pondasi. Penggalian pun dihentikan untuk melihat temuan tersebut, yang ternyata merupakan struktur candi.

Pihak UII kemudian berinisiatif untuk memperdalam penemuan tersebut, dan mengelolanya bersama Kementerian dan Kebudayaan Pariwisata. Penelitian yang dilakukan mengungkapkan candi tersebut merupakan peninggalan dari abad ke-9 atau 10. Tepatnya pada zaman pemerintahan Kerajaan Medang atau yang disebut juga Mataram Kuno.

Penyebab terkuburnya candi ini pun terungkap dalam penelitian tersebut. Endapan atau sedimen dari lahar Gunung Merapi menjadi dalangnya. Diperkirakan, bencana letusan gunung berapi tersebut terjadi pada awal abad kesebelas. Konon, bencana inilah yang juga menyebabkan banyak daerah kerajaan di Jawa mengalami kerusakan, sehingga Kerajaan Mataram Kuno memindahkan pusat pemerintahannya ke Jawa Timur.

UII pun mengubah desain arsitektur untuk mendukung candi tetap lestari. Lembaga pendidikan tinggi tersebut juga menyediakan sebuah ruangan khusus dalam gedung perpustakaan untuk menyimpan artefak-artefak yang berasal dari kompleks Candi Kimpulan.

Pada masa kini, candi maupun perpustakaan UII terbuka atau dapat dikunjungi siapa saja yang ingin melihat peninggalan sejarah tersebut.

Detail Candi Kimpulan

Meskipun saat ditemukan Candi Kimpulan hanya tersisa bagian bawahnya saja, tetapi hal itu tidak mengurangi daya tariknya. Para peneliti memperkirakan bagian atas candi terbuat dari bahan organik yang sudah hilang ketika tertimbun tanah endapan dari material letusan Gunung Merapi. Perkiraan ini didukung dengan temuan umpak yang menjadi tiang bangunan candi.

Sedangkan alas candi yang terbuat dari batu cukup tinggi, dan dikelilingi langkan atau dinding batu. Pada langkan ini terdapat celah untuk pintu masuk. Karena celah ini cukup tinggi, para peneliti memprediksi bahwa sebenarnya ada tangga dari kayu atau bahan organik lainnya untuk melangkah masuk.

Keunikan candi ini juga termasuk kesederhanaannya yang hampir tiada ukiran pada dinding batunya. Hanya, pada bagian atas ‘langkan‘-nya terpasang beberapa antefik yang cukup mewah untuk ukuran candi yang mungil.

Candi Kimpulan terdiri dari dua candi lengkap dengan artefak-artefaknya sebagai berikut:

1. Candi Induk

Candi induk pada Candi Kimpulan berbentuk bujur sangkar dan terletak di sisi barat.

Berikut ini kelengkapan pada candi induk:

Sepasang Lingga dan Yoni

Lingga dan yoni merupakan simbol persatuan Dewa Siwa dengan Dewi Parwati. Biasanya umat Hindu mempersembahkan sesajian ke atasnya. Lingga dan Yoni pada candi induk berukuran lebih besar daripada yang terdapat di candi perwara.

Patung Ganesha

Ganesha merupakan putra dari Siwa dan Parwati yang juga melambangkan kebijaksanaan dan kepandaian. Peletakan arca Ganesha dapat dimaksudkan untuk menolak bala (bencana). Arca Ganesha pada Candi Kimpulan ditempatkan menghadap ke barat dan membelakangi lingga dan yoni serta pintu.

Kekhasan arca ganesha pada candi ini adalah posisinya yang duduk bermeditasi dalam posisi ‘utkutikasana’ atau bersila dengan telapak kaki saling menghadap. Sedangkan tangannya berjumlah empat. Masing-masing membawa aksamala (tasbih), ekadanta (patahan gading), mangkuk berisi modaka (manisan), dan parasu (kapak). Atribut tubuh Ganesha di sini pun cukup lengkap, yaitu gelang, upavita (tali kasta di dada), kelat bahu (gelang khusus bahu), dan bermahkotakan jalinan rambut atau jatamakuta.

2. Candi Perwara

Candi perwara, atau candi pengiring, merupakan pelengkap candi induk. Candi perwara di sini berbentuk persegi panjang dan terletak di sisi timur. Pada Situs Kimpulan ini, candi induk dan perwara berhadap-hadapan.

Kelengkapan pada candi perwara Candi Kimpulan yaitu:

Sepasang Lingga dan Yoni

Padmasana

Padmasana pada Candi Kimpulan berupa dua buah ornamen batu berbentuk bunga teratai dengan kelopak berjumlah 16. Di antara kedua padmasana ini terbaring arca Nandi yang merupakan sapi kesayangan sekaligus kendaraan bagi Dewa Siwa.

Patung Nandini

Nandini atau Nandi seringkali melambangkan pimpinan dari para pelayan Siwa. Bentuk arca Nandini di sini sedang berbaring, dengan kedua kakinya saling bertemu di bawah kepalanya.

Selain arca, Candi Kimpulan ternyata menyimpan sejumlah harta yang menakjubkan. Harta atau artefak ini kemudian disimpan dalam ruangan khusus gedung perpustakaan tersebut. Artefak-artefak tersebut antara lain:

1. Peripih Batu

Peripih merupakan wadah persembahan yang digunakan dalam upacara sesaji saat mendirikan candi. Pada Candi Kimpulan, peripihnya berbentuk kotak dan mempunyai 8 lubang yang menyimbolkan 8 arah mata angin, dan satu lubang lainnya sebagai pusatnya.

Dalam peripih batu tersebut, konon, dahulu berisi berbagai bahan sesajian berupa pancadatu (lima macam logam), batu berharga, mantra, rempah-rempah, atau biji-bijian.

2. Lempengan Emas dengan Inkripsi

Lempeng atau lembar emas yang terdapat dalam peripih batu Candi Kimpulan mempunyai inkripsi yang diperkirakan merupakan tulisan mantra. Sayangnya lembar ini telah aus pada sebagian tepinya, sehingga huruf jawa kuno pada lempeng tersebut tidak dapat terbaca dengan jelas.

3. Perhiasan dan Wadah Sesaji

Perhiasan gelang, guci kecil, dan mangkuk-mangkuk kuno berwarna coklat tua yang berasal dari Candi Kimpulan menjadi penanda aktivitas peribadatan dan sesaji di tempat tersebut.

Tips Menuju Candi Kimpulan

Untuk mencapai Candi Kimpulan, kamu dapat memanfaatkan transportasi umum TransJogja atau memesan ojek online. Ketika sampai di boulevard UII, masuklah mengikuti jalan konblok hingga sampai pada jalan yang menikung ke bawah. Di sinilah terletak gedung perpustakaan UII beserta Candi Kimpulan di halaman depan.

Untuk masuk ke area candi, tidak dipungut bayaran. Hanya saja untuk memenuhi sopan santun, hendaknya kamu menemui satpam untuk meminta izin terlebih dahulu sebelum masuk ke area khusus tersebut.

Demikianlah sejarah dan detail dari Candi Kimpulan yang dapat menjadi gambaran terhadap warisan peninggalan Nusantara. Melakukan wisata candi atau archeotourism dengan mengunjungi Candi Kimpulan tidak hanya akan melepaskanmu dari beban keletihan. Namun juga memperkaya wawasan akan sejarah dan keindahan.

Selamat berwisata candi! (Pat)

 

""
""
""
LAINNYA