Pembukaan Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2025 di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara III DPR RI Jakarta pada 1 November 2025 (Foto: Dokumentasi AWG)JAKARTA | TD — Indonesia kembali meneguhkan dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina melalui peluncuran Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2025 yang digelar oleh Aqsa Working Group (AWG). Dengan tema “Bergerak Berjamaah Bangun Kembali Gaza, Demi Pembebasan Masjid Al-Aqsa dan Kemerdekaan Palestina,” kegiatan ini menjadi momentum kebangkitan solidaritas kemanusiaan bangsa Indonesia untuk Palestina.
Pembukaan BSP 2025 berlangsung di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara III DPR RI Jakarta pada 1 November 2025. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh bangsa, ulama, pejabat negara, perwakilan diplomatik, serta aktivis kemanusiaan dari berbagai lembaga.
Ketua Presidium AWG, Muhammad Anshorullah, dalam sambutannya menegaskan bahwa bulan November memiliki tempat istimewa dalam sejarah perjuangan pembebasan Masjid Al-Aqsa dan kemerdekaan Palestina.
“Dalam sejarah panjang perjuangan, November menyimpan banyak kisah penting: dari Deklarasi Balfour tahun 1917 hingga penetapan 29 November sebagai Hari Solidaritas Palestina Sedunia oleh PBB,” ujarnya.
Anshorullah menjelaskan, sejak tahun 2022, AWG menetapkan November sebagai Bulan Solidaritas Palestina (BSP) — bukan sekadar ritual tahunan, melainkan panggilan sejarah untuk menumbuhkan kesadaran umat terhadap penjajahan yang masih berlangsung hingga hari ini.
“Tema BSP tahun ini adalah seruan kepada dunia, khususnya bangsa Indonesia, untuk secara berjamaah membangun kembali Gaza yang hancur karena kezaliman Zionis Israel,” tegasnya.
Sebagai wujud nyata kepedulian, AWG bersama Maemuna Center Indonesia akan membangun Rumah Sakit Ibu dan Anak Indonesia di Gaza. Proyek ini telah mendapatkan dukungan dari Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri, sebagai simbol kontribusi bangsa Indonesia terhadap kemanusiaan dan persaudaraan kedua bangsa.
BSP, lanjut Anshorullah, sejalan dengan amanat Pembukaan UUD 1945 serta warisan dukungan politik dan moral terhadap Palestina yang telah ditanamkan oleh para pemimpin nasional sejak masa Presiden Soekarno.
Acara pembukaan turut dihadiri oleh Wakil Menteri Luar Negeri Muhammad Anis Matta, Staf Ahli Kemenlu Prasetyo Hadi, Penasihat Kedubes Palestina Deyaeddin MA Alnamourah, serta Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, M.A.
Selain itu, hadir pula Pembina Utama AWG Imaam Yakhsyallah Mansur, Dr. Adhyaksa Dault, Dr. Muhammad Zaitun Rasmin, dan para perwakilan negara-negara Timur Tengah. Kehadiran tokoh-tokoh tersebut menjadi bukti bahwa dukungan terhadap Palestina merupakan konsensus moral, kemanusiaan, dan spiritual bangsa Indonesia.
Ketua BSP 2025, Nur Hadis, menegaskan bahwa BSP bukan sekadar acara seremonial, melainkan gerakan cinta dan kepedulian yang nyata.
“BSP adalah wujud cinta yang diterjemahkan dalam aksi. Setiap doa, langkah, dan kegiatan BSP adalah bagian dari pembelaan terhadap Masjid Al-Aqsa dan rakyat Palestina,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua BKSAP DPR RI Mardani Ali Sera menyerukan agar semangat solidaritas terus diperkuat.
“Perjuangan membela Palestina bukan hanya urusan politik luar negeri, tapi juga ujian keimanan dan kemanusiaan. Palestina adalah bukti iman kita. Ayo terus bela hingga Palestina merdeka,” tegasnya.
Sepanjang bulan November, AWG bersama jaringan nasionalnya akan menggelar berbagai kegiatan edukatif dan inspiratif untuk menggugah kesadaran publik terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Beberapa di antaranya yaitu:
Kegiatan-kegiatan ini akan melibatkan jaringan AWG dari Sabang sampai Merauke, bekerja sama dengan masjid, pesantren, kampus, dan komunitas kemanusiaan.
Dengan semangat “Bergerak Berjamaah,” BSP 2025 diharapkan mampu menumbuhkan gelombang kesadaran baru — agar dukungan terhadap kemerdekaan Palestina terus bergema hingga bendera Palestina berkibar merdeka di tanah airnya sendiri. (*)