TANGERANG | TD – Disematkannya rawon sebagai salah satu hidangan sup terlezat di dunia menurut versi TasteAtlas menjadikan resep warisan Nusantara satu ini bertambah populer.
Kepopuleran rawon sebagai sup terenak bahkan disebut-sebut melebihi ramen khas Jepang.
Dikutip dari laman instagram Kemenparekraf pada 1 Agustus 2023, kelezatan rawon memiliki kunci rahasia berupa cita rasa gurih dari kuahnya yang diperkaya berbagai bumbu rempah khas Indonesia seperti serai, jahe, cabai, dan daun jeruk.
Rawon, yang disebut sebagai black beef soup di negara tetangga tersebut sebenarnya merupakan hidangan sup daging sapi berkuah hitam yang biasanya dihidangkan bersama nasi putih.
Kuah hitam rawon berasal dari bumbu khas yaitu buah kluwek, atau disebut sebagai black nut. Kluwek inilah yang memberikan rasa khas pahit sekaligus gurih yang sangat nikmat.
Paduan buah kluwek yang diolah bersama lengkuas, ketumbar, kemiri, serai, kunyit, dan bumbu dasar lainnya membuat kuah rawon tercium harum sejak awal proses memasaknya.
Di dalam kuah rawon yang khas tersebut, daging sapi dengan olahan jeroan, mendol (perkedel tempe), dan taoge bersama-sama menghadirkan paduan rasa manis, asam, pedas, dan pahit yang sangat lezat.
Sebenarnya, kelezatan rawon yang disajikan sebagai pendamping nasi putih ini telah terkenal sejak 1000 tahun lalu. Hidangan nasi rawon berasal dari Ponorogo, sebuah kota di Jawa Timur yag terkenal dengan pertunjukan reog-nya. Kemudian nasi rawon menyebar ke berbagai penjuru Nusantara, baik di kalangan rakyat biasa maupun bangsawan kerajaan.
Bagi masyarakat Ponorogo sendiri, nasi rawon memiliki nilai magis. Warna hitam kuah rawon melambangkan kekuatan dan kesuburan bagi para penduduk lokal.
Saat disematkan menjadi hidangan sup terenak di dunia menurut versi TasteAtlas, rawon Indonesia berada di urutan pertama mengungguli tonkotsu ramen dari Jepang, tom khai hai dari Thailand, sopa de lima dari Meksiko, dan taiwanese hot pot dari Taiwan. (*)