TANGERANG | TD – Penggunaan Artificial Intelligence (AI) melalui robot humanoid kini telah memasuki teknologi operasional pada sebuah perusahaan eksplorasi dan produksi minyak bumi asal Australia, Woodside Energy.
Hal itu dinyatakan oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pada hari Jumat, 7 Juli 2023. Teknologi humanoid ini merupakan kerja sama antara NASA dengan Woodside Energy yang berbasis di Perth, Australia Barat.
Valkyrie, nama robot humanoid tersebut, adalah bagian dari program pengembangan kemampuan manipulasi ketangkasan gerak jarak jauh yang akan sangat berguna dalam fasilitas tanpa awak di lepas pantai.
Humanoid setinggi 6 kaki ini diharapkan dapat menggantikan tugas manusia yang berulang dan membosankan. Bahkan kemampuan robot ini disebut mampu menggantikan tugas manusia dalam memeriksa dan memelihara infrastruktur fasilitas di luar angkasa.
Untuk saat ini, Valkyrie telah mampu beroperasi selama 1 jam tanpa nonstop. Valkyrie menggunakan prosesor Intel Core 17 dan baterai sebesar 1,8 kwh sebagai inti penggerak. Sedangkan sensor perseptual utamanya menggunakan Carnegie Robotics Multisense SL yang dimodifikasi.
Dilengkapi dengan aktuator putar elastis, Valkyrie dapat bergerak dengan halus. Sentuhan antropomorfik yang diberikan oleh perancangnya juga telah membuat Valkyrie terasa lebih dekat dengan pengguna sebagai rekan kerja.
Sebelumnya, teknologi humanoid semacam juga telah menghasilkan robot-robot pendahulu seperti R2 dan Skybot F-850. R2 merupakan humanoid tanpa kaki yang bertugas di Stasiun luar angkasa internasional yang diprogram untuk tugas-tugas sederhana seperti membersihkan rel dan menyapu. Sedangkan Skybot F-850 merupakan humanoid bersenjata buatan Rusia yang menyertai roket Soyuz MS-14 yang meluncur pada 2019 lalu.
(*)