Pemerintah Andalkan Investasi US$850 Juta Kembangkan Hilirisasi Lanjutan Tembaga

waktu baca 2 menit
Senin, 12 Jun 2023 18:20 0 202 Patricia Pawestri

TANGERANG | TD – Program hilirisasi yang dicanangkan Presiden Jokowi kini memberikan fokus baru untuk mengembangkan industri lanjutan pada komoditas mineral tembaga.

Septian Hario Seto, Deputi Bidang Investasi Pertambangan, mengatakan pemerintah tengah mendorong hilirisasi lanjutan tembaga untuk menghasilkan foil tembaga. Komoditas lanjutan ini nantinya akan menjadi salah satu bahan baterai lithium.

“Ini kita ada satu investasi untuk membuat foil tembaga untuk lithium baterai. Bahan bakunya adalah katoda tembaga yang akan diproduksi Smelter Gresik milik Freeport Indonesia,” ucap Septian Hario Seto dalam Diskusi Virtual Untung Rugi Larangan Ekspor Mineral Mentah yang diadakan pada hari Senin, 12 Juni 2023.

Septian Hario Seto juga menjelaskan proyek foil tembaga akan menggunakan katoda tembaga dari Smelter Gresik hingga seperenam total produksi.

Untuk membiayai proyek hilirisasi lanjutan tembaga tersebut, pemerintah mengandalkan investor. Septian Hario Seto memperkirakan jumlah investasi yang akan diterima dan dikembangkan Indonesia dalam proyek hilirisasi tembaga ini mencapai US$850 juta.

“Groundbreaking-nya mungkin akan kita lakukan minggu depan. Nilai investasinya gak terlalu besar, hanya sekitar US$ 850 juta,” ungkap Septian.

Investasi tersebut juga merupakan keberhasilan pemerintah dalam strategi menggaet investor dengan memanfaatkan kemampuan Freeport dalam membangun smelter tembaga.

Septian Hario Seto juga menjelaskan langkah pemerintah dalam membangun hilirisasi tak hanya menitikberatkan pada investasi dan pembangunan infrastruktur seperti smelter. Namun, juga harus menghadapi tantangan seperti trade barrier yang dilakukan oleh Uni Eropa.

Trade barrier yang dimaksud adalah kebijakan suatu negara untuk membatasi masuknya komoditas dari negara lain demi melindungi produsen dan konsumen dalam negeri.

Selain itu, imbuh Septian, pemerintah juga harus melakukan integrasi dalam program pembangunan hilirisasi dari seluruh komoditas. Hal ini diperlukan agar terbentuk ekosistem industri yang dapat bersaing dengan negara lain.

Komoditas mineral yang akan dikembangkan pemerintah dalam program hilirisasi meliputi kobalt, timah, tembaga, dan alumunium. (*)

 

LAINNYA