Banten Rangking 3 Nasional Pengekspor Produk Ekonomi Kreatif

waktu baca 2 menit
Kamis, 21 Okt 2021 18:21 0 60 Redaksi TD

KABUPATEN TANGERANG  | TD — Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengatakan, potensi ekonomi kreatif di Banten sangat besar, bahkan pengekspor terbesar ketiga untuk skala nasional.

Banten berada di posisi ketiga setelah Jawa Barat dan Jawa Timur. Produk terbanyak yang diekspor yaitu pakaian, kuliner dan kerajinan tangan atau kriya

“Namun partisipasi generasi milenial pada sektor ekonomi kreatif masih relatif rendah. Yakni baru sebesar 17,8 persen,” ungkapnya, Kamis 21 Oktober 2021

Baca juga: Wagub Andika: Sungai Cisadane Memiliki Nilai Historis yang Besar

Andi mengungkapkan hal itu saat menjadi keynote speaker pada seminar di Universitas Tangerang Raya. Seminar dalam rangka Dies Natalies Ke-1 kampus tersebut bertema ‘Eksistensi Generasi Milenial dalam Bingkai Kearifan Lokal untuk Membangun Ekonomi Kreatif’.

Menurutnya, data tersebut berasal dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Ia pun mengajak bersinergi semua stakeholder untuk melakukan terobosan dan pengembangan di sektor ekonomi kreatif.

“Untuk menumbuhkan minat generasi milenial Banten untuk menekuni industri kreatif,” katanya.

Baca juga: Wagub Andika Resmikan Bantuan Listrik 4 Ribu Rumah di Pandeglang

Andika menekankan, mahasiswa harus terus berpacu meningkatkan kapabilitas agar menjadi pemilik dari berbagai jenis usaha sesuai latar belakang ilmu dan passion. “Manfaatkan peluang dan sumber daya yang tersedia menjadi produk kreatif barang atau jasa.”

Ia berharap, pendidikan kewirausahan di perguruan tinggi berlangsung kreatif yang membekali mahasiswa untuk hidup mandiri, dan tidak berorientasi menjadi pencari kerja, melainkan berupaya menjadi pencipta lapangan kerja.

Baca juga: Wagub Andika: Generasi Muda Banten Harus Tetap Kreatif di Masa Pandemi

Idealnya, kata Andika, setiap kampus memiliki program mahasiswa wirausaha. Program tersebut meliputi wirausaha mahasiswa, workshop kewirausahaan, pelatihan dan pendampingan (dosen dan praktisi) dan expo kewirausahaan.

“Misalnya pelatihan digital marketing dan visualisasi produk, SDM dan sumber daya bisnis, analisis biaya produksi dan investasi, proposal bisnis, strategi bisnis, pengelolaan keuangan, penciptaan produk atau merk,” kata dia. (Den/Rom)

LAINNYA