Bahaya Suntik Putih: Benarkah Bisa Memicu Penyakit Autoimun?

waktu baca 5 minutes
Kamis, 13 Mar 2025 09:20 0 Patricia Pawestri

KESEHATAN | TD – Suntik putih atau infus whitening menjadi salah satu tren kecantikan yang semakin populer di kalangan masyarakat terutama anak muda yang mendambakan kulit cerah dan bercahaya. Kegiatan ini dilakukan dengan cara menyuntikkan zat tertentu. Zat yang dimaksud biasanya berupa glutathione, vitamin C, dan juga kolagen. Zat-zat tersebut langsung disuntikkan ke dalam pembuluh darah.

Prosedur ini diklaim dapat memutihkan dan meratakan warna kulit, serta memberikan manfaat antioksidan. Namun, di balik popularitasnya, terdapat bermacam-macam bahaya suntik putih yang perlu diwaspadai, termasuk potensi memicu penyakit autoimun. Di bawah ini, mari, kita simak bersama-sama pembahasan lebih lanjut mengenai suntik putih yang berpotensi memicu timbulnya penyakit autoimun.

Apa Itu Suntik Putih?

Suntik putih bekerja dengan cara menghambat produksi melanin atau pigmen yang memberikan warna pada kulit. Glutathione, sebagai zat utama dalam suntik putih, memiliki peran yang besar dalam proses ini. Zat ini juga dikenal sebagai antioksidan yang bisa membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Akan tetapi, dibalik kehebatan suntik putih, para ahli masih mengkhawatirkan efektivitas dan keamanan suntik putih sebagai metode pemutih kulit.

Bahaya Suntik Putih yang Perlu Diwaspadai

Meski dianggap memberikan manfaat kecantikan, suntik putih juga memiliki sejumlah risiko yang perlu dipertimbangkan dengan matang sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur ini, diantaranya:

  • Reaksi Alergi

Kandungan zat dalam suntik putih, terutama glutathione, dapat memicu reaksi alergi pada beberapa orang. Gejala alergi dapat bervariasi, mulai dari adanya ruam pada kulit, gatal-gatal, hingga sesak napas dan syok anafilaksis yang mengancam jiwa.

  • Infeksi

Prosedur penyuntikkan yang tidak steril dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri, virus, atau jamur. Infeksi dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius dan memerlukan penanganan medis yang intensif.

  • Kerusakan Ginjal dan Hati

Penggunaan glutathione dengan dosis tinggi dan dalam jangka panjang dapat membebani sistem kerja ginjal dan hati, kedua organ ini memiliki peran penting dalam proses detoksifikasi tubuh. Kerusakan organ-organ ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius.

  • Interaksi Obat

Glutathione dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, seperti obat kemoterapi dan antipsikotik, sehingga mengurangi efektivitasnya atau meningkatkan risiko efek samping.

  • Penyakit Autoimun

Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan suntik putih dengan peningkatan risiko penyakit autoimun.

Apakah Suntik Putih Bisa Memicu Penyakit Autoimun?

Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh yang seharusnya bekerja untuk melindungi tubuh dari serangan asing atau radikal bebas, justru menyerang sel-sel dan jaringan sehat pada tubuh sendiri. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan suntik putih, terutama yang mengandung glutathione, dapat memicu atau mengaktifkan kondisi autoimun pada orang yang rentan.

Mekanisme pasti bagaimana suntik putih dapat memicu autoimun masih belum sepenuhnya dipahami. Namun, ada beberapa teori yang menjelaskan potensi hubungan ini, seperti:

  • Modulasi Sistem Kekebalan Tubuh

Glutathione dapat mempengaruhi fungsi sistem kekebalan tubuh. Pada beberapa orang, senyawa ini dapat meningkatkan aktivitas sel-sel imun tertentu, yang dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada jaringan tubuh itu sendiri.

  • Perubahan Struktur Protein

Glutathione dapat mengubah struktur protein dalam tubuh, sehingga protein tersebut dianggap asing oleh sistem kekebalan tubuh dan memicu respon autoimun.

  • Efek Samping Lain

Bahan-bahan lain yang terkandung dalam suntikan putih, seperti kolagen, juga berpotensi memicu respon imun yang tidak diinginkan. Kolagen diketahui menjadi pemicu autoimun pada pasien yang memiliki risiko predisposisi genetik, di mana terdapat kecenderungan dalam mewarisi penyakit tertentu, meskipun kasus ini sangat jarang.

Penting untuk diingat bahwa penelitian mengenai hubungan antara suntik putih dan penyakit autoimun masih minim dan memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan hubungan sebab-akibat secara menyeluruh. Namun, adanya potensi risiko ini menjadi perhatian serius, terutama bagi orang-orang yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit autoimun atau memiliki faktor risiko lainnya.

Pentingnya Konsultasi dengan Para Ahli

Sebelum memutuskan untuk menjalani suntik putih, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli dermatologi. Dokter akan mengecek kondisi kesehatan, memberikan informasi yang akurat mengenai risiko dan manfaat suntik putih, serta membantu setiap individu dalam membuat keputusan yang tepat.

Jika seseorang memiliki riwayat penyakit autoimun atau memiliki kekhawatiran mengenai risiko suntik putih, dokter mungkin akan menyarankan seseorang tersebut untuk mempertimbangkan alternatif lain yang lebih aman untuk mencapai kulit yang lebih cerah dan sehat.

Alternatif yang Lebih Aman untuk Mencerahkan Kulit

Terdapat berbagai cara alami dan aman untuk mencerahkan kulit tanpa harus mengambil risiko menyuntikkan putih. Beberapa alternatif yang bisa dicoba antara lain:

  1. Gunakan tabir surya.

Lindungi kulit dari paparan sinar matahari dengan menggunakan tabir surya setiap hari, bahkan saat cuaca mendung. Sinar matahari dapat merusak kulit dan menyebabkan hiperpigmentasi (penggelapan kulit).

  1. Eksfoliasi secara teratur.

Lakukan eksfoliasi kulit secara teratur untuk mengangkat sel-sel kulit mati dan merangsang pertumbuhan sel-sel kulit baru.

  1. Konsumsi makanan sehat.

Konsumsi makanan yang kaya akan antioksidan, seperti buah-buahan dan sayuran, untuk membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas.

  1. Merawat kulit dengan tepat.

Gunakan produk perawatan kulit yang mengandung bahan-bahan pencerah alami, seperti vitamin C, niacinamide, dan asam kojik.

  1. Jalani gaya hidup sehat.

Hindari merokok dan konsumsi alkohol secara berlebihan, serta tidur yang cukup untuk menjaga kesehatan kulit.

Demikian pembahasan mengenai infus whitening. Suntik putih memang menawarkan solusi cepat untuk memutihkan kulit. Tetapi risiko yang terkait dengan prosedur ini tidak dapat dianggap enteng. Potensi efek samping, termasuk penyakit risiko autoimun, menjadi perhatian serius. Berkonsultasilah dengan dokter sebelum memutuskan untuk melakukan suntik putih. Dan, usahakan memikirkan alternatif yang lebih aman untuk mencapai kulit yang lebih cerah dan sehat. Prioritaskan kesehatan dan keselamatanmu di atas segala-galanya! (Nazwa/Pat)

""
""
""
LAINNYA