Wakil Bupati Intan Nurul Warisi menyerahkan laporan/dokumen kepada salah satu pejabat daerah di sela-sela Apel Kedinasan. (Foto: Ist)TANGERANG | TD — Di bawah langit pagi yang bening di Lapangan Raden Aria Yudhanegara, Apel Kesadaran Nasional kali ini menjadi lebih dari sekadar rangkaian kewajiban bulanan. Bagi Wakil Bupati Tangerang Intan Nurul Hikmah, apel ini adalah ruang bersama untuk mengingatkan diri — bahwa di balik setiap tugas, ada manusia yang menunggu pelayanan; dan di balik setiap rutinitas birokrasi, ada nilai yang perlu dijaga.
“Apel ini bukan sekadar rutinitas,” ujar Wabup Intan dengan nada reflektif. “Ini momentum untuk memperkuat budaya disiplin dan budaya cepat tanggap dalam melayani masyarakat.”
Di hadapan para aparatur, ia menegaskan bahwa disiplin bukan hanya aturan administratif, melainkan cerminan integritas pribadi. Datang tepat waktu dan bekerja dengan kesungguhan adalah bentuk penghormatan — kepada tugas, kepada rekan kerja, dan terutama kepada masyarakat yang menggantungkan harapan pada pemerintah.
“Disiplin waktu bukan hanya soal hadir tepat jamnya,” tuturnya. “Ini tentang kejujuran kita pada tanggung jawab, tentang bagaimana kita menepati janji kepada masyarakat.”
Selain kedisiplinan, ia menyoroti budaya responsif sebagai wujud kepedulian. Menurutnya, cepat tanggap terhadap masalah masyarakat adalah cara pemerintah menunjukkan bahwa mereka hadir tidak hanya sebagai lembaga, tetapi sebagai mitra yang mendengarkan.
“Responsif berarti hadir sebelum masalah membesar,” katanya. “Setiap laporan masyarakat harus kita tangani dengan cepat, tepat, dan transparan. Dari sanalah kepercayaan publik tumbuh.”
Ia mengingatkan bahwa pelayanan publik pada akhirnya bukan tentang prosedur, melainkan tentang interaksi manusia dengan manusia. Ada wajah yang menunggu informasi, ada keluarga yang membutuhkan kejelasan, ada warga yang datang membawa harapan. Karena itu, keramahan, empati, dan kesabaran adalah bagian dari profesionalitas itu sendiri.
“Masyarakat datang untuk mencari solusi, bukan masalah baru,” ujarnya sambil menekankan bahwa pelayanan yang baik harus menjadi kebiasaan, bukan slogan manis yang tak pernah diwujudkan.
Wabup Intan berharap budaya disiplin, responsif, dan pelayanan humanis menjadi identitas kuat ASN Kabupaten Tangerang — bukan hanya untuk meningkatkan kualitas birokrasi, tetapi juga untuk memastikan manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat.
Pada kesempatan itu, ia juga mengingatkan perangkat daerah untuk mempercepat penyerapan anggaran dengan tetap menjaga akuntabilitas. Bagi Wabup, percepatan bukan alasan untuk mengabaikan kualitas, karena setiap rupiah anggaran menyangkut kehidupan warga yang membutuhkan pembangunan.
Tak hanya tentang tugas, apel ini juga menjadi ruang syukur dan penghargaan. Sebanyak 194 PNS menerima kenaikan pangkat periode Desember 2025. Kepada mereka, Wabup Intan mengingatkan bahwa kenaikan pangkat adalah amanah untuk terus bertumbuh.
“Kenaikan pangkat bukan hanya penghargaan,” katanya. “Ini kepercayaan agar kita semakin profesional, semakin bermanfaat.”
Di sisi lain, 36 PNS yang memasuki masa purnabakti dilepas dengan penghormatan. Mereka telah menapaki perjalanan panjang dalam pengabdian, meninggalkan jejak yang menjadi fondasi bagi generasi penerus. (*)