Apa Sebenarnya Sastra dan Kritik Sastra Itu?

waktu baca 2 menit
Kamis, 1 Agu 2024 13:44 0 171 Patricia Pawestri

SASTRA | TD – Sastra merupakan karya yang paling tua dalam sejarah peradaban manusia. Sastra muncul ketika manusia pertama kali mengukir cerita mereka di dinding gua.

Sastra tersebut adalah cermin atau refleksi dari pengalaman hidup manusia, yang mengungkapkan nilai-nilai kehidupan sekaligus pertanyaan-pertanyaan mengenai keberadaan manusia itu sendiri.

Dan kritik sastra, yang muncul kemudian, merupakan tindakan reflektif (atau ‘kritis’) seseorang terhadap sebuah karya sastra.

Melalui pikiran yang kritis tersebut, manusia berusaha merespon sebuah karya sastra dengan menggali dan menemukan makna yang tersembunyi dalam kata-kata si penulis.

Dalam pemikiran tersebut, seorang manusia berusaha menemukan relevansi dengan kehidupan yang ia alami. Dengan kata lain, kritik sastra merupakan proses pencarian makna karya sastra oleh pembaca.

Proses pencarian makna ini dapat dipahami sebagai pencarian kebenaran, pencarian pemahaman akan apa yang terjadi, dan juga dapat menjadi petunjuk bagaimana kehidupan manusia seharusnya berjalan dengan lebih baik.

Dalam ilmu kritik sastra, terdapat dua tahap utama yang harus dilalui:

1. Interpretasi

Dalam tahap interpretasi, pembaca memusatkan perhatian pada makna teks. Makna literal dan konotatif dalam kata-kata, makna simbol, dan juga alur ceritanya.

Pemaknaan juga menghubungkan karya sastra dengan sejarah, dan segi sosial budaya terkait. Serta menghasilkan penafsiran yang mendalam dan lebih kaya.

2. Analisis

Setelah melalui tahap penafsiran, karya sastra kemudian dibedah untuk mengurai struktur dan unsur-unsur pembangunnya. Ini termasuk penokohan, alur atau plot, latar cerita, gaya bahasa, tema, serta teknik-teknik khusus yang digunakan oleh penulis.

Dengan cara ini, pembaca dapat memahami secara utuh karya sastra, yaitu dengan memahami saling terkaitnya berbagai unsur yang membentuk kesemestaan dalam karya sastra. (Pat)

 

""
""
""
LAINNYA