KOTA TANGSEL | TD — Sekolah Dasar Negeri (SDN) 03 Rawa Buntu, Tangerang Selatan, membekali siswanya keterampilan bercocok tanam dengan metode hidroponik.
Hidroponik adalah cara bertanam menggunakan air tanpa tanah. Pada penanaman konvesional dan organik, media tanam masih menggunakan tanah. Hidroponik merupakan metode menanam yang praktis karena selain tanpa tanah juga bisa diterapkan di berbagai kondisi tempat. Bertanam hidroponik dapat dilakukan di pekarangan rumah, balkon rumah, lahan terbuka hingga di dak gedung bertingkat.
Kepala sekolah SDN 03 Rawa Buntu Matroji menuturkan, program edukasi menanam sayur hidroponik bagi anak sudah dimulai dari bulan April 2021.
“Program menanam sayuran hidroponik artinya sayuran yang bebas prestisida, sayuran organik, dan juga sehat. Di jadikan pembelajaran untuk siswa,” tuturnya, Selasa, 4 Januari 2022.
Ia mengatakan program tersebut bukan dari arahan dari pemerintah tetapi dari inisiatif sekolah sendiri, agar mereka mengetahui bagaimana merawat dan mencintai lingkungan.
“Jadi dari kelas satu sampai kelas enam mereka juga diajari membibit hingga sayuran itu panen, tiap masing-masing kelas mereka belajar,” kata Matroji.
Kemudian, lanjutnya, hasil karya dari sayuran yang sudah ditanam oleh para siswa akan dijual kepada orang tua murid, itu pun kalau orang tua tersebut mau dan berminat untuk membeli.
“Harganya pun varian, misalnya kangkung kisaran 5 ribu untuk 300 gram, harga pasar lah. Cuma kan sayuran kami sayuran sehat,” tutupnya.
Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie mengapresiasi kegiatan pertanian hidroponik yang ada di SDN 03 Rawa Buntu.
Ia menambahkan bahwa memang hidroponik sudah banyak dilakukan di sekolah-sekolah Tangsel sejak pandemi Covid-19 melanda bulan Juni-Juli 2021.
“Tapi memang rata-rata hidroponik itu sedang buming di Tangsel tahun kemarin ketika Juni – Juli covid kita sedang tinggi, kalau sekolah melakukannya waktu tatap muka,” pungkasnya. (Idris Ibrahim/Wok)