Air Mata Haru di Seminar Ketika Nada Cinta Tak Selalu Harmoni: Pasangan Suami Istri Belajar Membangun Rumah Tangga yang Sehat

waktu baca 2 menit
Senin, 2 Des 2024 19:14 0 72 Redaksi

TANGERANG | TD – Lebih dari sekadar seminar, acara Ketika Nada Cinta Tak Selalu Harmoni yang diselenggarakan oleh Komunitas Sekolah Muslimah Berdaya (KSMB) dan Universitas Pramita Indonesia (UPI), Tangerang, berhasil menyentuh hati para peserta. Seminar yang membahas kesehatan mental dalam keluarga ini menghadirkan suasana emosional yang kuat, dengan beberapa pasangan suami istri yang terharu hingga meneteskan air mata.

Acara yang digelar di Auditorium Lantai 2 UPI, Kabupaten Tangerang, Minggu, 1 Desember 2024, dihadiri oleh 85 pasangan suami istri. Seminar ini diinisiasi sebagai respon terhadap meningkatnya angka perceraian di Indonesia, dengan fokus pada pentingnya komunikasi dan pengelolaan emosi dalam membangun rumah tangga yang harmonis.

Bukan hanya teori, seminar yang terbagi dalam dua sesi ini menyajikan praktik langsung. Para peserta diajak berlatih komunikasi asertif dan persuasif, menyatakan permohonan maaf, rasa terima kasih, dan harapan untuk masa depan. Momen latihan ini menciptakan suasana yang sangat mengharukan, diwarnai pelukan dan air mata haru dari para peserta yang terenyuh oleh sesi tersebut.

Ahmad Taufik (kiri) dan Istri bersama narasumber seminar. (Foto: Ist)

“Seminar ini sungguh berharga,” ungkap Ahmad Taufiq, salah satu peserta. Istrinya, Lia, menambahkan, “Kami sering membahas masalah ini, tapi ego sering menghalangi. Seminar ini mengingatkan kami bahwa pernikahan adalah proses adaptasi berkelanjutan.”

Para narasumber, yang terdiri dari psikolog dan pakar manajemen, memberikan wawasan berharga tentang kesehatan mental dalam pernikahan dan strategi menyeimbangkan karier dan keluarga.

Psikolog Santi Meliyanti, S.Psi., M.Psi., bersama suaminya, Dr. Wahyu, M.Bus., membahas pentingnya komunikasi efektif dan pengelolaan emosi. Sementara Capt. Wahyudi, S.E., M.A., CAMP, memberikan kiat sukses mengelola karier dan keluarga tanpa mengorbankan kesehatan mental.

Ketua Panitia Seminar, Linda, menyatakan rasa syukur atas keberhasilan acara ini dan kerjasama yang baik dengan UPI. Ia berharap seminar ini menjadi langkah awal dalam upaya meningkatkan kesadaran dan memberikan solusi bagi permasalahan kesehatan mental keluarga di Indonesia.

Suksesnya seminar Ketika Nada Cinta Tak Selalu Harmoni bukan hanya diukur dari jumlah peserta, tetapi juga dari dampak emosional positif dan komitmen para peserta untuk membangun rumah tangga yang lebih sehat dan harmonis. Air mata yang berjatuhan menjadi bukti nyata betapa pentingnya upaya proaktif dalam merawat kesehatan mental keluarga. (*)

LAINNYA