Pengunjung Keberatan Aplikasi PeduliLindungi Digunakan di Pasar Tradisional

waktu baca 2 menit
Rabu, 6 Okt 2021 18:46 0 50 Redaksi TD

KOTA TANGERANG | TD — Pengunjung pasar tradisional di Kota Tangerang menyatakan keberatan menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

“Ya menyulitkan, ribet,” ujar Ulfa, pengunjung pasar Anyar, Kota Tangerang, Rabu 6 Oktober 2021.

Alasan Ulfa keberatan menggunakan aplikasi tersebut, karena ia kerap membawa anaknya ke pasar. “Kalau untuk orang dewasa enggak apa-apa, tapi kalau kita bawa anak kecil, gimana? Repot kalau harus pakai aplikasi.”

Salah satu pedagang pasar Anyar, Kota Tangerang juga mengaku keberatan jika aplikasi PeduliLindungi digunakan sebagai salah satu persyaratan untuk memasuki area pasar.

“Bisa bikin pengunjung jadi males ke pasar,” kata Pandi, salah satu pedagang.

Ia mengkhawatirkan pengunjung pasar semakin sepi saat aplikasi PeduliLindungi digunakan. “Sekarang saja sudah sepi.”

Alasan lainnya yang dikemukakan Pandi karena sebagian besar pengunjung pasar tradisional adalah masyarakat kelas menengah ke bawah. “Pengunjung pasar lebih banyak masyarakat dari kampung.”

Ade, pedagang lainnya di pasar Anyar juga mengatakan tidak setuju penggunaan aplikasi PeduliLindungi di pasar yang berdiri sejak tahun 1967 itu.

“Karena pengunjung harus punya handphone. Kalau enggak punya, berarti enggak bisa ke pasar dong,” katanya.

Menurutnya, ada solusi lain untuk memastikan interaksi di pasar tradisional aman dari penularan Covid-19. “Misalnya sudah melakukan vaksinasi covid-19. Cukup bawa kartu keterangannya,” kata Ade.

Pemerintahan Kota (Pemkot) Tangerang berencana akan menerapkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi di pasar tradisional. Saat ini sedang berlangsung sosialisasi di dua pasar, yaitu pasar Anyar dan Poris.

Direktur Utama PD Pasar Kota Tangerang Titin Mulyati mengatakan, kebijakan ini untuk menyeimbangkan antara aspek ekonomi dengan kesehatan. Sehingga roda perekonomian terus bergerak, tetapi aspek kesehatan juga terjaga.

“Saat ini kami masih tahap sosialisasi di pasar-pasar tradisional di Kota Tangerang,” katanya, Senin 4 Oktober 2021. (Eko Setiawan/TangerangDaily)

LAINNYA