Innalilahi, K.H Edi Ulama Kharismatik Kota Tangerang Wafat Saat Rapat Kerja

waktu baca 2 menit
Rabu, 15 Sep 2021 18:24 0 66 Redaksi TD

KOTA TANGERANG | TD — K.H Edi Junaedi, ulama sekaligus mantan Ketua Majelis Ulama (MUI) Kota Tangerang wafat saat mengikuti rapat kerja, Rabu (15/9/2021) pagi.

Ulama kharismatik tersebut meninggal di usia 84 tahun di ruang Rapat Kerja Daerah MUI Kota Tangerang di gedung MUI Kota Tangerang, Jalan Satria Sudirman, Sukaasih sekitar pukul 10.15 WIB.

Dalam video amatir berdurasi 30 detik yang beredar, terekam K.H Edi yang tengah duduk tiba-tiba tak sadarkan diri. Suasana rapat pun sontak berubah. Peserta tampak panik dan berusaha menolongnya. Namun, tubuh K.H Edi sudah tak bergerak lagi.

Rapat pun langsung diskor, jasad K.H Edi kemudian dibopong peserta keluar ruangan untuk diantarkan ke rumah almarhum di Karawaci.

Sosok Bersahaja

Rasa kehilangan sosok yang rendah hati itu diungkapkan berbagai kalangan. Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin mengatakan dirinya sangat kehilangan sosok bersahaja tersebut.

“Kami sangat kehilangan orang yang selalu mau menerima dan merespon informasi dan persoalan yang kami sampaikan, memberikan solusi, masukan,” ujarnya di Gedung MUI Kota Tangerang yang juga menghadiri rapat tersebut.

Sachrudin pun mengingat satu hal yang selalu ditekankan oleh almarhum yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan MUI Kota Tangerang, yaitu tentang kesabaran.

“Sabar itu ternyata adalah sebuah perahu kehidupan, ibarat kita tengah mengarungi kehidupan. Perahu besar kita kerap terguncang dengan ombak,” katanya.

“Begitu juga dengan kehidupan, kalau kita punya kesabaran yang tinggi, kita tidak pernah panik, tidak pernah galau karena kita yakin kalau semua ini kehendak-Nya. Kita yakin jika Allah berkehendak, tidak ada yang sulit, karena tidak ada satu orang pun yang menghalanginya. Itu yang sering beliau sampaikan kepada saya,” tambahnya.

Kalimat itu pun diakuinya yang selalu disampaikannya kepada masyarakat tatkala melalukan edukasi dan pendampaingan. Sebab, pesan itu mudah diterima masyarakat.

“Saya juga sering sampaikan ke masyarakat saat melakukan edukasi, itu bahasa beliau yang sering saya gunakan, dan mudah diterima dimasyarakat,” pungkasnya. (Eko Setiawan/Rom)

LAINNYA