KOTA TANGSEL | TD — Meski Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah berstatus zona kuning untuk kasus penyebaran Covid-19, tetapi Pemerintah Kota Tangsel belum memutuskan untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM).
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, tertundanya PTM dikarenakan pengisian Data Pokok Peserta Didik (Dapodik) baru mencapai 40 persen.
“Berarti masih ada 60 persen sekolah yang belum mengisi Dapodik,” katanya, Selasa (31/8/2021).
Kini Pemkot Tangsel sedang mendorong Dinas Pendidikan agar pengisian Dapodik tersebut dipercepat, juga Dinas Kesehatan terkait vaksinasi Covid-19 untuk pelajar.
“Kami membentuk tim untuk melakukan pembinaan dan penyuluhan kepada seluruh sekolah yang belum siap PTM, tetapi kalau memang tidak siap, kami tidak mau memaksakan,” ungkapnya.
Beberapa hal yang menjadi persyaratan digelarnya PTM, kata dia, yaitu sekolah memiliki Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, juga tersedia sarana protokol kesehatan, seperti alat pencuci tangan, tisu, ruang usaha kesehatan sekolah (UKS) dan tempat sampah.
Sementara skenario dari PTM yaitu kapasitas peserta didik di setiap sekolah hanya 50 persen dari kapasitas setiap kelas.
“Jadi kalau ada 30 murid hanya 15 saja yang masuk. Dibagi dua rombongan belajar, 15 offline 15 lagi online di hari yang sama Senin dan Selasa. Hari Rabunya kelas di bersihkan.Kamis dan Jumat itu yang rombongan belajar B offline begitu, sementara yang online, seperti itu pembagian,” pungkasnya. (Idris Ibrahim/Rom)