Pengaruh Teknologi Komunikasi Terhadap Perubahan Pola Konsumsi Media Orang Tua Dan Anak

waktu baca 10 minutes
Minggu, 21 Des 2025 17:59 0 Nazwa

OPINI | TD – Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan dampak yang  signifikan  pada  cara  orang  tua  berkomunikasi  dengan  anak-anak  mereka. Sebelumnya,  komunikasi  antara  orang  tua  dan  anak  cenderung  dilakukan  secara langsung  melalui  percakapan  tatap  muka.  Namun,  dengan  adanya  perkembangan telepon  genggam,  aplikasi  pesan  instan,  dan  media  sosial,  cara  komunikasi  ini mengalami pergeseran yang mencolok.

Penggunaan  telepon  genggam  telah  menjadi  pilihan  utama  dalam  komunikasi orang  tua-anak.  Dulu,  orang  tua  harus  menunggu  anak  pulang  ke  rumah  atau menghubungi  mereka  melalui  telepon  rumah.  Namun,  sekarang  dengan  adanya telepon  genggam,  orang  tua  dapat  dengan  mudah  menghubungi  anak  mereka  kapan saja  dan  di  mana  saja.  Pesan  singkat,  panggilan  telepon,  dan  fitur  video  call memungkinkan orang tua dan anak berkomunikasi secara instan, bahkan jika mereka berada di lokasi yang jauh.

Aplikasi  pesan  instan  seperti  WhatsApp,  Line,  atau  Messenger  telah  menjadi sarana komunikasi yang sangat populer bagi orang tua dan anak. Melalui aplikasi ini, mereka  dapat  berbagi  pesan  teks,  gambar,  video,  dan  bahkan  melakukan  panggilan suara  atau  video  secara  gratis.  Aplikasi  pesan  instan  memberikan  kemudahan  dan kecepatan dalam berkomunikasi, sehingga orang tua dan anak dapat tetap terhubung dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Media sosial juga memainkan peran penting dalam perubahan komunikasi orang tua   dengan   anak-anak.   Platform   seperti   Facebook,   Instagram,   dan   Twitter memungkinkan  orang  tua  dan  anak  untuk  berbagi  momen  penting  dalam  kehidupan mereka.  Orang  tua  dapat  memposting  foto  anak-anak  mereka,  mengungkapkan kebanggaan  dan  kasih  sayang  mereka,  dan  bahkan  terhubung  dengan  keluarga  dan teman-teman  yang  jauh.  Ini  memberikan  orang  tua  kesempatan  untuk  tetap  terlibatdalam kehidupan anak-anak mereka dan memperkuat ikatan keluarga meskipun jarak memisahkan  mereka.Namun,  penggunaan  teknologi  komunikasi  ini  juga  membawa dampak negatif.

Orang tua dan anak-anak dapat terjebak dalam ketergantungan terhadap telepon genggam dan  media  sosial.  Penggunaan  yang  berlebihan  dapat  mengganggu  waktu berkualitas  yang  dihabiskan  bersama  dan  mengurangi  interaksi  langsung  di  antara mereka.  Selain  itu,  terlalu  banyak  terpapar  pada  konten  digital  dapat  memengaruhi komunikasi yang sehat dan berkualitas antara orang tua dan anak.

Komunikasi elektronik ini juga membawa tantangan baru dalam hal privasi dan keamanan.  Anak-anak  seringkali  terbuka  terhadap  risiko  cyberbullying,  kejahatan online,  atau  eksploitasi  digital  lainnya.  Orang  tua perlu  menyadari  ancaman  ini  dan terlibat   aktif   dalam   mendidik   anak-anak   tentang   penggunaan   yang   aman   dan bertanggung jawab terhadap teknologi komunikasi.

Perkembangan  teknologi  komunikasi  telah  mengubah  lanskap  komunikasi antara orang tua dan  anak. Penggunaan telepon genggam, aplikasi pesan instan, dan media sosial memberikan kemudahan, kecepatan, dan keterhubungan yang lebih besar antara mereka. Namun, juga penting untuk menyadari tantangan dan dampak negatif yang   muncul,   serta   membangun   keseimbangan   yang sehat   dalam   penggunaan teknologi  komunikasi  agar  dapat  memperkuat  hubungan  dan  interaksi  positif  antara orang tua dan anak.

Komunikasi elektronik ini juga membawa tantangan baru dalam hal privasi dan keamanan. Anak-anak seringkali terbuka terhadap risiko cyberbullying, kejahatan online, atau eksploitasi digital lainnya. Orang tua perlu menyadari ancaman ini dan terlibat aktif dalam mendidik anak-anak tentang penggunaan yang aman dan bertanggung jawab terhadap teknologi komunikasi.

Pengaruh Teknologi Terhadap Komunikasi Orang tua kepada Anak

Pengaruh teknologi terhadap komunikasi orang tua terhadap anak telah membawa perubahan yang signifikan. Teknologi digital seperti perangkat seluler, media sosial, dan aplikasi pesan instan telah memberikan kemudahan akses dan kecepatan komunikasi antara orang tua dan anak. Orang tua sekarang dapat dengan mudah mengirim pesan teks, panggilan video, atau membagikan momen melalui media sosial, yang memungkinkan mereka tetap terhubung dan terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka.

Penggunaan teknologi dalam komunikasi orang tua-anak juga telah mempengaruhi interaksi sehari-hari antara mereka. Studi menunjukkan bahwa penggunaan teknologi digital dapat meningkatkan frekuensi komunikasi antara orang tua dan anak. Pesan teks dan panggilan video memungkinkan orang tua dan anak berkomunikasi secara instan, terlepas dari jarak geografis yang memisahkan mereka. Hal ini dapat memperkuat rasa kebersamaan dan ikatan emosional antara orang tua dan anak.

Pengaruh teknologi juga memiliki dampak negatif terhadap komunikasi orang tua-anak. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan teknologi dapat mengganggu interaksi langsung antara orang tua dan anak. Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar dapat mengurangi waktu berkualitas bersama dan menghambat perkembangan keterampilan sosial anak. Selain itu, paparan anak-anak terhadap konten yang tidak sesuai atau berbahaya di internet juga menjadi perhatian yang serius bagi orang tua.

Perubahan teknologi juga telah memengaruhi cara orang tua dan anak berkomunikasi secara emosional. Penggunaan pesan teks dan media sosial sering kali tidak mampu menggambarkan nuansa emosi dengan baik seperti komunikasi langsung tatap muka. Hal ini dapat mengurangi pemahaman emosi antara orang tua dan anak serta menghambat perkembangan keterampilan komunikasi yang efektif. Oleh karena itu, orang tua perlu memahami bahwa komunikasi yang efektif melibatkan pendengaran aktif, empati, dan pemahaman yang mendalam, yang sering kali lebih sulit dilakukan melalui teknologi digital.

Tantangan Komunikasi Dalam Era Digital

Di era digital saat ini, komunikasi antara orang tua dan anak menghadapi berbagai tantangan. Orang tua seringkali kesulitan memahami teknologi yang digunakan oleh anak mereka dalam berkomunikasi, sementara anak-anak dapat tertutup dalam dunia digital dan mengabaikan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Tantangan-tantangan ini memengaruhi hubungan emosional antara orang tua dan anak, dan dapat memberikan dampak negatif pada perkembangan sosial dan emosional mereka.

Salah satu tantangan komunikasi terbesar di era digital adalah adanya jarak fisik yang tercipta antara orang tua dan anak. Anak-anak sering menghabiskan waktu yang lama untuk beraktivitas di dunia maya seperti bermain game online, menonton video, dan berinteraksi dengan teman-teman mereka melalui media sosial. Hal ini dapat mengurangi waktu yang dihabiskan bersama keluarga dan mengurangi interaksi sosial di kehidupan nyata, yang sangat penting bagi perkembangan anak-anak.

Selain itu, komunikasi yang dilakukan melalui teknologi mungkin tidak selalu efektif dalam membangun hubungan anatar orang tua dan anak. Pesan yang dikirim melalui aplikasi pesan teks atau media sosial mungkin tidak selalu dapat mengirimkan nuansa dan emosi dari komunikasi tatap muka. Ini kadang membuat pesan yang dikirimkan oleh orang tua tidak tersampaikan sepenuhnya atau salah dimengerti oleh anak mereka.

Namun, komunikasi dengan teknologi juga dapat memberikan manfaat bagi hubungan antara orang tua dan anak jika digunakan secara baik. Platform komunikasi digital dapat menjadi cara yang efektif untuk memperkuat hubungan dan memudahkan komunikasi antara orang tua dan anak yang jauh secara geografis. Ini mencakup panggilan video dan aplikasi pesan yang memungkinkan orang tua dan anak untuk berkomunikasi secara interaktif dan real-time.

Untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dalam komunikasi orang tua dan anak di era digital, ada beberapa strategi yang dapat dilakukan. Pertama, orang tua harus mengambil inisiatif.

Dampak Perubahan Komunikasi Orang Tua Terhadap Anak

Perubahan komunikasi orang tua terhadap anak di era digital memiliki dampak yang signifikan pada hubungan orang tua-anak. Penggunaan teknologi digital, seperti perangkat seluler, media sosial, dan aplikasi pesan instan, telah mengubah cara orang tua berinteraksi dengan anak-anak mereka. Penelitian menunjukkan bahwa perubahan ini dapat meningkatkan konektivitas dan keintiman antara orang tua dan anak. Orang tua dapat dengan mudah mengirim pesan teks, panggilan video, atau membagikan momen melalui media sosial, yang secara efektif meningkatkan komunikasi sehari-hari antara mereka.

Perubahan komunikasi orang tua-anak di era digital juga membawa dampak negatif. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan berlebihan teknologi dapat mengurangi waktu interaksi langsung antara orang tua dan anak. Anak-anak yang terlalu banyak terpaku pada perangkat digital cenderung mengalami gangguan dalam kualitas hubungan dengan orang tua. Selain itu, paparan anak-anak terhadap konten yang tidak sesuai di internet juga menjadi perhatian yang serius bagi orang tua.

Dampak lain dari perubahan komunikasi orang tua-anak di era digital adalah perubahan dalam pola komunikasi dan ekspresi emosi. Pesan teks dan media sosial seringkali tidak mampu menggambarkan nuansa emosi dengan baik seperti komunikasi langsung tatap muka. Hal ini dapat mengurangi pemahaman emosi antara orang tua dan anak serta mengganggu perkembangan keterampilan sosial anak.

Perubahan komunikasi orang tua terhadap anak di era digital memiliki dampak yang kompleks. Meskipun ada manfaat dalam meningkatkan konektivitas dan komunikasi sehari-hari, perubahan ini juga dapat mengurangi waktu interaksi langsung, menghadirkan risiko paparan anak terhadap konten yang tidak sesuai, dan mempengaruhi ekspresi emosi dan keterampilan sosial anak. Oleh karena itu, orang tua perlu menyadari dampak-dampak ini dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga keseimbangan yang sehat antara penggunaan teknologi dan interaksi langsung dengan anak-anak mereka.

Peran Orang Tua Terhadap Anak Di Era Digital

Peran orang tua dalam mendampingi anak-anak di era digital sangatlah penting. orang tua perlu menjadi teladan yang baik bagi anak-anak dalam penggunaan teknologi. Mereka harus mengatur waktu penggunaan perangkat elektronik mereka sendiri dan memperlihatkan penggunaan yang seimbang dan bertanggung jawab. Dengan menjadi contoh yang baik, orang tua dapat mengajarkan anak-anak untuk menggunakan teknologi secara bijaksana dan memperhatikan batasan yang ada.

Orang tua memiliki peran penting dalam mengawasi dan mengontrol akses anak-anak terhadap konten online. Mereka perlu memahami risiko dan bahaya yang dapat terjadi di dunia digital dan memberikan arahan kepada anak-anak dalam menggunakan media sosial, browsing internet, atau berinteraksi secara online. Orang tua dapat menginstal aplikasi pengawasan atau menggunakan fitur kontrol yang disediakan oleh platform digital untuk melindungi anak-anak dari konten yang tidak pantas atau berbahaya.

Orang tua perlu membina komunikasi yang terbuka dengan anak-anak tentang penggunaan teknologi dan media sosial. Mereka harus memberikan pemahaman yang jelas mengenai keamanan online, privasi, dan pentingnya membangun hubungan manusiawi di dunia digital. Dengan berdialog secara terbuka, orang tua dapat memperkuat pemahaman anak-anak tentang etika digital, perlindungan diri, serta mengajarkan mereka untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka di dunia maya.

Orang tua perlu melibatkan diri secara aktif dalam kehidupan digital anak-anak mereka. Mereka dapat bermain bersama anak-anak menggunakan aplikasi atau permainan yang aman, mengajarkan mereka keterampilan teknologi yang berguna, atau memperkenalkan mereka pada sumber daya pendidikan yang berkualitas di dunia digital. Dengan terlibat langsung, orang tua dapat menjalin hubungan yang kuat dengan anak-anak mereka dan membangun kepercayaan serta pengertian yang lebih dalam tentang penggunaan teknologi.

Peran orang tua dalam mendampingi anak-anak di era digital meliputi menjadi teladan, mengawasi akses dan konten, membina komunikasi yang terbuka, serta terlibat aktif dalam kehidupan digital anak-anak. Dengan pendekatan ini, orang tua dapat membantu anak-anak mengembangkan pemahaman yang sehat dan bertanggung jawab tentang teknologi, menjaga keamanan mereka di dunia digital, serta membangun hubungan yang kuat dalam keluarga.

Informasi yang terjadi di media digital dapat menjadi sumber informasi dan menj adi bagi an yang dapat diimplementasikan dalam pola komunikasi keluarga. Menurut Mc Leod dan Chaffe, terdapat tiga poin utama digunakannya informasi, yaitu adanya kesepakatan, ketepatan dan kesesuaian. Berdasar pengalaman yang dimiliki setiap informan, masing-masing informan memiliki sudut pandang yang beragam mengenai media parenting yang ideal sehingga tepat untuk dipraktekan di dalam keluarga.

Informan 1, RF misalnya yang menitikberatkan pada poin kesesuaian konten informasi edukasi dengan pola komunikasi yang dijalani dalam keluarga. Bagi RF Tampilan audio visual akan lebih menarik untuk dibaca daripada hanya yang sekedar teks saja. Ia memberikan contoh saat akan membahas tentang tips, maka akan lebih nyaman dilihat dalam bentuk video tutorial, atau disajikan dengan bahasa yang ringan atau menghibur sehingga pembacanya menikmati proses penerimaan informasi edukasinya.

Informan 2 (AN) menyatakan bahwa dalam mengkonsumsi konten edukasi di web theasianparent ketepatan menjadi hal utama yang dilihat selama ini. BagiAN, apa yang ia konsumsi dari web theasianparent sudah lengkap dan sesuai karena baginya sumber yang jelas juga menjadi hal yang penting dalam pemrosesan informasi.

Daftar Pustaka

  • Thoha, P. M. (t.t.). Perubahan komunikasi orang tua terhadap anak di era digital. Ponorogo: Institut Agama Islam Negeri Ponorogo.
  • Anonim. (t.t.). Pola konsumsi generasi millenial dalam mengakses media edukasi parenting. Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro, Semarang.

Penulis: Fadella Kalinda Abdul, Mahasiswa Semester 3 Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanudin Banten. (*)

LAINNYA