KRIPTO | TD – Altcoin adalah sebutan untuk semua koin kripto selain Bitcoin. Sebagaimana kita ketahui bahwa Bitcoin (BTC) telah menjadi aset digital paling matang dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia, bahkan kini melampaui perusahaan raksasa seperti Google dan Amazon. Dari aspek keamanan jangka panjang maka BTC memang tak tertandingi, namun karena sudah “mature” dan harganya sangat tinggi maka potensi ROI (return on investment) yang ditawarkan BTC tidak sebesar altcoin. Bagi investor yang mencari peluang jangka panjang, altcoin memberikan opsi alternatif yang menarik. Berikut ini adalah 16 altcoin yang paling layak untuk investasi jangka panjang dengan diurutkan dari yang paling aman dan stabil berdasarkan fundamental, nilai utilitas, adopsi komunitas, serta daya rebound pasca market crash.
🔢 Daftar 16 Altcoin Potensial :
- BNB (Binance Coin)
- Fundamental: token native Binance, exchange terbesar dunia.
- Nilai Utilitas: bayar fee trading, Launchpad, DeFi di BNB Chain.
- Adopsi: sangat kuat, dipakai ritel & institusi lewat ekosistem Binance.
- Rebound: cepat pulih karena ditopang kekuatan exchange.
- XRP
- Fundamental: blockchain yang berfokus pada pembayaran lintas negara.
- Nilai Utilitas: biaya transaksi super murah.
- Adopsi: bank & institusi finansial global.
- Rebound: terbukti tahan meski menghadapi sengketa regulasi.
- ETH (Ethereum)
- Fundamental: blockchain smart contract terbesar.
- Nilai Utilitas: DeFi, NFT, DAO, staking.
- Adopsi: dominasi global, developer paling banyak.
- Rebound: paling cepat bangkit setelah crash, karena jadi tulang punggung Web3.
- TRX (Tron)
- Fundamental: blokchain biaya rendah, throughput tinggi.
- Nilai Utilitas: jalur utama peredaran USDT.
- Adopsi: retail masif di Asia, stabil untuk transfer stablecoin.
- Rebound: kuat karena arus USDT yang sangat besar.
- LINK (Chainlink)
- Fundamental: oracle data terdesentralisasi.
- Nilai Utilitas: menghubungkan smart contract dengan data dunia nyata.
- Adopsi: hampir semua protokol DeFi top menggunakannya.
- Rebound: sangat tangguh karena jadi infrastruktur inti.
- SOL (Solana)
- Fundamental: Smart contract L1 super cepat.
- Nilai Utilitas: NFT, DeFi, gaming, dApps retail.
- Adopsi: sangat populer di kalangan retail & developer.
- Rebound: sudah membuktikan diri pulih pasca krisis FTX.
- ADA (Cardano)
- Fundamental: blockchain berbasis riset akademik.
- Nilai Utilitas: smart contract, tokenisasi.
- Adopsi: komunitas loyal, developer konsisten meski lambat.
- Rebound: cenderung stabil, pemulihan bertahap.
- HBAR (Hedera Hashgraph)
- Fundamental: DLT non-blockchain dengan kecepatan tinggi.
- Nilai Utilitas: enterprise apps, micropayments, NFT.
- Adopsi: dipakai konsorsium besar (Google, IBM).
- Rebound: rebound stabil karena dukungan enterprise.
- ATOM (Cosmos)
- Fundamental: “Internet of Blockchains”.
- Nilai Utilitas: staking, governance, interoperabilitas (IBC).
- Adopsi: banyak chain lahir dari Cosmos SDK.
- Rebound: kuat, karena posisinya sebagai infrastruktur Web3.
- QNT (Quant)
- Fundamental: solusi interoperabilitas enterprise.
- Nilai Utilitas: Overledger untuk jembatan antar-blockchain.
- Adopsi: dipakai institusi, supply token terbatas.
- Rebound: stabil dengan tren enterprise adoption.
- FIL (Filecoin)
- Fundamental: penyimpanan data terdesentralisasi.
- Nilai Utilitas: menyimpan & mengamankan data global.
- Adopsi: komunitas developer aktif, integrasi IPFS.
- Rebound: relevan jangka panjang karena storage selalu dibutuhkan.
- TON (Toncoin)
- Fundamental: blockchain yang terintegrasi dengan Telegram.
- Nilai Utilitas: pembayaran, mini-apps, DeFi retail.
- Adopsi: basis retail raksasa via Telegram.
- Rebound: potensi besar karena user base global.
- XLM (Stellar Lumens)
- Fundamental: blockchain remittance murah.
- Nilai Utilitas: pembayaran lintas negara.
- Adopsi: ada kerja sama NGO, tapi kalah pamor dari XRP & stablecoin.
- Rebound: cenderung lambat tapi setelah lama berlalu biasanya melonjak cepat.
- LTC (Litecoin)
- Fundamental: salah satu altcoin tertua.
- Nilai Utilitas: transaksi lebih cepat & murah dibanding BTC.
- Adopsi: dikenal luas, dipakai di ATM kripto.
- Rebound: masih likuid, tetapi cenderung stagnan.
- VET (VeChain)
- Fundamental: supply chain blockchain.
- Nilai Utilitas: autentikasi produk, logistik, pelacakan barang.
- Adopsi: mitra besar (BMW, Walmart China, PwC).
- Rebound: stabil, meski ROI retail terbatas.
- SUI (Sui Network)
- Fundamental: Layer-1 baru, berbasis Move.
- Nilai Utilitas: gaming, NFT, dApps consumer.
- Adopsi: masih muda, ekosistem terbatas.
- Rebound: Cepat rebound tapi juga cepat ngedrop ketika market kripto crash mini.
🔎 Kesimpulan Umum
Altcoin dengan fundamental solid, utilitas luas, dan adopsi nyata cenderung lebih tahan lama menghadapi siklus kripto. Dari daftar di atas, altcoin seperti ETH, BNB, TRX, XRP, LINK dan SOL termasuk yang paling aman untuk investasi jangka panjang. Sementara itu, altcoin seperti SUI, XLM, VET dan LTC bisa menjadi pilihan alternatif dalam diversifikasi aset digital.
💡 Nasehat untuk Investor:
- Gunakan strategi grid averaging atau DCA (Dollar Cost Averaging), jangan masuk sekaligus dengan semua modal secara All In.
- Sesuaikan alokasi modal dan pemilihan koin dengan profil risiko masing-masing.
- Contoh diversifikasi portofolio:
- Pilih 6 koin → 3 stabil (misalnya ETH, BNB, XRP) + 3 agresif untuk ROI tinggi (misalnya SOL, LINK, SUI).
- Atau fokus hanya 4–5 altcoin paling stabil.
- Bisa juga dikombinasikan dengan Bitcoin (BTC), lalu tentukan persentase alokasi modal sesuai dengan profil risiko pribadi.
Dengan kombinasi ini maka investor dapat menjaga keamanan modal sekaligus tetap potensial dalam membuka ruang untuk pertumbuhan yang optimal di masa depan.
Penulis: Sugeng Prasetyo (Pengamat Pasar Kripto)
Editor: Nazwa
Disclaimer: Perlu dipahami bahwa investasi aset kripto memiliki tingkat risiko yang cukup tinggi. Tulisan ini disajikan semata-mata sebagai informasi umum dan tidak dimaksudkan sebagai rujukan utama dalam mengambil keputusan finansial. Penulis serta redaksi TangerangDaily.id tidak dapat dimintai pertanggungjawaban atas kerugian yang mungkin terjadi akibat keputusan investasi berdasarkan isi artikel ini. Sebelum memulai, disarankan melakukan riset secara menyeluruh serta berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional terlebih dahulu. (*)