Perempuan Harus Tahu: 7 Langkah Penting Menjaga Kesehatan Endometrium

waktu baca 4 minutes
Jumat, 2 Mei 2025 07:17 2 Patricia Pawestri

KESEHATAN | TD – Kesehatan merupakan hal terpenting untuk meraih kebahagiaan. Kesadaran akan hal ini tentu harus ada dalam setiap diri manusia. Dan, sebagai perempuan, menjaga kesehatan sistem reproduksi menjadi salah satu perwujudannya.

Dalam hal menjaga kesehatan reproduksi, salah satu yang harus perempuan ketahui adalah mengenali berbagai organ dalam sistem ini. Salah satu organ reproduksi yang terpenting adalah endometrium.

Endometrium merupakan lapisan yang terdapat dalam rahim. Lapisan ini penting karena menjadi tempat embrio manusia baru akan melekat dan tumbuh. Karenanya, menjadi perhatian utama pula untuk menjaganya terus sehat.

Kesehatan endometrium sangat dipengaruhi bagaimana seorang perempuan menjaga pola makan dan perilaku. Kedua hal ini dapat sangat berhubungan dengan seimbangnya jumlah hormon dan juga kemungkinan timbulnya peradangan. Dan, bila hal ini tidak terjaga, maka akan timbul berbagai gangguan yang dapat menyakitkan, bahkan membuat produktivitas dan kebahagiaan hidup terhambat.

7 Langkah Penting Menjaga Kesehatan Endometrium

Berikut ini merupakan jenis-jenis periaku yang dapat membantu menjaga kesehatan endometrium:

1. Menjaga pola makan.

Bila ingin menjaga kesehatan reproduksinya, maka perempuan wajib memilih menu makanan yang cukup serat, memiliki omega-3, dan mengandung antioksidan. Ketiga unsur ini dapat menghindarkan lapisan endometrium dari peradangan, serta membuat keseimbangan hormon lebih stabil. Dalam hal ini, serat penting untuk mensekresikan kelebihan hormon estrogen untuk menjaganya tetap berimbang dengan hormon progesteron.

Dalam menjaga pola makan sehat, hindari junk food ataupun ultra processed food. Apalagi bila mengandung tinggi gula atau lemak trans. Jenis-jenis makanan tersebut dapat menyebabkan peradangan pada endometrium dan juga gangguan hormonal.

Selain itu, konsumsi minuman yang mengandung alkohol dan menghisap asap rokok juga dapat menimbulkan jumlah hormon tidak seimbang.

2. Menjaga pola tidur.

Tidur yang cukup di waktu yang tepat akan memelihara stabilitas hormon yang beredar di seluruh tubuh, termasuk endometrium. Karenanya, sangat penting untuk menjaga waktu tidur, atau disebut ritme sirkadian. Tujuannya agar hormon progesteron dan estrogen dalam keadaan seimbang sehingga membuat lapisan endometrium dalam ketebalan yang cukup dan stabil.

Sebaliknya, kurang tidur dapat mempengaruhi stres tubuh. Pada saat ini terjadi, hormon kortisol akan meningkat dan menyebabkan peradangan di berbagai organ, termasuk endometrium. Kondisi ini akan semakin parah dengan tidak seimbangnya hormon yang juga akan terpicu. Siklus haid yang tidak tetap dapat menjadi salah penanda dalam hal ini.

3. Menjaga berat badan ideal.

Berat badan harus berada dalam kendali, bila perempuan tidak ingin mempunyai estrogen yang berlebih. Jumlah hormon estrogen yang terlalu tinggi dapat menimbulkan gangguan pada lapisan dalam rahim. Kelebihan ini dapat memicu ketidakstabilan dalam perkembangan sel-sel endometrium.

Dan bila hal ini diperparah dengan terhambatnya metabolisme, obesitas, resistansi insulin, serta jeleknya pola tidur, maka kanker merupakan risiko terburuknya.

4. Mengelola emosi dengan baik.

Tekanan mental yang timbul akibat beban hidup dapat mempengaruhi kesehatan endometrium. Dalam hal ini, memacu timbulnya kortisol berlebih hingga mengganggu metabolisme serta keseimbangan hormon reproduksi.

Untuk mengelola emosi dengan baik, olah raga seperti yoga dan juga latihan meditasi dapat menjadi teknik yang bagus. Emosi yang terkelola dengan baik akan membuat tubuh lebih rileks dan pikiran lebih tenang. Yang juga berdampak pada keseimbangan hormon dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

5. Melakukan latihan fisik dengan teratur.

Olahraga merupakan investasi kesehatan yang mutlak harus dimiliki oleh semua orang. Pada perempuan, olahraga dengan teratur dapat menjaga keseimbangan hormon sekaligus kelancaran sistem kardiovaskular yang menyehatkan rahim.

Kesadaran akan pentingnya olahraga semakin harus ditumbuhkan seiring dengan berkembangnya zaman digital. Karena pada masa ini menjadi semakin lazim untuk berdiam diri semakin lama di hadapan layar komputer atau televisi.

Kurangnya gerak dalam gaya hidup ‘sedentari’ ini dapat meningkatkan kemungkinan timbulnya penyakit, termasuk pada organ reproduksi. Risikonya, proses metabolisme tubuh dapat terhambat dan juga terjadi ketidakseimbangan hormon yang mengganggu kesehatan rahim.

6. Menghindari pengaplikasian terapi hormon dengan cara berbahaya.

Penggunaan hormon dalam terapi kesehatan biasanya diperuntukkan dalam pengobatan kanker, pengelolaan masalah menopause dan program kehamilan maupun kontrasepsi. Juga pada pengendalian gula darah dengan hormon insulin, penanggulangan gagal tumbuh pada anak, dan proses transisi pada transgender.

Namun, bila penggunaan hormon tersebut tidak berada dalam pengawasan tenaga medis, sangat mungkin terjadi penyimpangan jumlah hormon yang dapat menyakiti endometrium.

7. Menghindari paparan bahan kimia tertentu.

Beberapa bahan kimia yang dapat menyebabkan gangguan hormon dan endometriosis yaitu BPA, paraben, dioksin, PCB, ftalat, pestisida, dan herbisida.

BPA, atau bisfenol A, sering terdapat pada plastik kemasan makanan. Sedangkan paraben merupakan kandungan berbahaya yang sering terdapat pada skincare. Dioksin dan PCB merupakan zat berbahaya dari limbah industri yang dapat menguap dan mencemari makanan hingga menyebabkan kanker.

Menghindari terpaparnya diri dari berbagai bahan kimia tersebut dapat mencegah gangguan kesehatan tubuh, termasuk organ rahim endometrium.

Demikianlah 7 langkah penting menjaga kesehatan endometrium. Mulai dari menjaga pola makan dan tidur yang baik, mengelola emosi, berlatih fisik, hingga menghindari kontak dengan zat-zat yang mengancam kestabilan hormon. Dengan mengenali dan menjaga kesehatan organ endometrium, setiap perempuan dapat hidup dengan perasaan yang lebih baik dan lebih bersemangat dalam berkarier. (Pat)

 

LAINNYA