Kampung Baca di Benda Ingin Cetak Banyak Sarjana

waktu baca 3 menit
Senin, 15 Mar 2021 09:37 0 37 Redaksi TD

KOTA TANGERANG | TD — Mengusung program satu keluarga satu sarjana (SKSS), menjadi program unggulan Kampung Baca di Kecamatan Benda, Kota Tangerang.

Kampung Baca adalah akronim dari Kampung Bangun Cita-cita. Ide itu tercetus ketika Pemerintah Kota Tangerang menggencarkan program kampung tematik.

Dipilihnya segmen pendidikan sebagai ciri khas kampung yang berlokasi di RT 02 RW.10, Kelurahan Benda, Kecamatan Benda, Kota Tangerang tersebut karena tersedia sebuah bangunan perpustakaan hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat salah satu Universitas di Kota Tangerang tahun 2017.

“Awalnya kami terpilih menjadi salah satu kampung tematik. Pada saat itu kampung tematik identik dengan nama buah-buahan, tapi kami pakai nama kampung baca, yaitu Kampung Bangun Cita-cita,” ungkap Amir Rusdi, Ketua Pengurus Harian Kampung Baca kepada TangerangDaily, Senin (15/3/2021).

Mengusung visi menciptakan generasi yang cerdas dan berdaya saing tinggi pada tahun 2030, beragam program pun dicanangkan, di antaranya pelatihan dan pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi dan lingkungan, dan satu program unggulan kita Satu Keluarga Satu Sarjana.

Kampung Baca, Kampung Baca di Benda, Kampung Baca di Kota Tangerang, Kampung Temarik Kota Tangerang, Kelurahan Benda, Kecamatan Benda, Kota Tangerang: Kampung Baca di Benda Ingin Cetak Banyak Sarjana

Salah satu sudut pemukiman warga di di Kampung Baca di RT 02 RW 10, Kelurahan Benda, Kecamatan Benda, Kota Tangerang. (Foto: Eko Setiawan/TangerangDaily)

“Kami ingin membangun dan merubah maindset (cara pandang) masyarakat melalui program kami, agar di setiap satu rumah terdapat satu sarjana. Makanya kami membangun Kampung Baca ini,” tambahnya.

Program tersebut ditopang dengan ketersediaan fasilitas perpustakaan yang dilengkapi berbagai koleksi buku dengan kegiatan penunjangnya bedah buku dan diskusi, talk show dengan penulis, pelatihan menulis, hari membaca, gerakan wakaf buku, dan nonton bareng.

Gedung tersebut juga menjadi pusat belajar warga. Tak hanya warga setempat, Kampung Baca juga terbuka dan menerima peserta dari wilayah sekitar. Kegiatan yang diselenggarakan yaitu pendidikan anak usia dini (PAUD), pelatihan komputer dan bahasa asing, tahsin dan tahfiz Al Qur’an, dan sekolah kepemimpinan.

Sementara, pada aspek keterampilan, Kampung Baca juga menyelenggarakan kegiatan pengembangan bakat. Pelatihan yang diselenggarakan yaitu desain dan fotografi, seni Islami, keterampilan berkomunikasi (public speaking), dan quantum learning.

Kemudian untuk program pemberdayaan ekonomi dan lingkungan, kegiatan yang telah terealisasi yaitu memproduksi minuman dari kembang teleng yang berkhasiat mencairkan darah kental.

“Juga memproduksi souvenir yang bekerjasama dengan hotel di sekitar sini. Souvenir itu kami jual di hotel,” kata Rusdi.

Sementara gerakan lingkungan dilakukan dengan pertanian hidroponik yang juga membuat kawasan pemukiman menjadi lebih asri.

Berbagai prestasi telah diraih Kampung Baca, salah satunya juara 2 lomba perpustakaan sekolah desa/kelurahan se-Provinsi Banten Tahun 2020.

“Untuk kegiatan rutin, setiap malam minggu hadroh dan publik speaking untuk usia dini sampai umur 10 tahun. Setiap hari pengajian setelah salat magrib. Sementara pagi hari PAUD, lalu untuk ekstrakulikulernya pelatihan komputer dan muhadoroh,” katanya. (Eko Setiawan/Rom).

LAINNYA