KESEHATAN | TD – Kebiasaan bangun pagi sering kali diasosiasikan dengan produktivitas dan kedisiplinan. Namun, manfaatnya jauh dari sekadar menyelesaikan lebih banyak tugas dalam sehari. Penelitian ilmiah telah mengungkap berbagai keuntungan fisik, mental, dan emosional dapat menjadi buah-buah keuntungan dari menjadi “morning person“. Sisi positif dari kebiasaan morning person sesungguhnya melampaui stereotip yang sering terkait dengannya.
Artikel ini akan membahas secara detail mengenai manfaat tersembunyi dari kebiasaan bangun pagi. Apa saja manfaat itu? Simak penjelasannya berikut, ya!
Bangun pagi memberikan waktu tenang sebelum hiruk-pikuk aktivitas harian mulai terjadi. Waktu ini dapat bermanfaat untuk merencanakan hari, memprioritaskan tugas, dan fokus pada tujuan. Tanpa gangguan notifikasi telepon atau interaksi sosial yang mengganggu, otak dapat berfungsi lebih optimal.
Studi menunjukkan bahwa fokus dan konsentrasi cenderung lebih tinggi di pagi hari. Ini bersamaan saat kadar kortisol (hormon stres) masih relatif tinggi sehingga memberikan dorongan energi dan kewaspadaan. Dua hal tersebut memungkinkan individu untuk menyelesaikan tugas-tugas yang menuntut konsentrasi tinggi dengan lebih efisien. Kemampuan untuk memulai hari dengan menyelesaikan tugas-tugas penting menciptakan rasa pencapaian yang dapat meningkatkan motivasi dan produktivitas sepanjang hari.
Kaitan antara bangun pagi dan kesehatan fisik telah diteliti secara ekstensif. Individu morning person cenderung memiliki waktu yang lebih banyak untuk berolahraga sebelum memulai aktivitas kerja atau kuliah. Olahraga pagi hari memiliki manfaat tambahan, seperti peningkatan metabolisme dan pengaturan hormon yang lebih baik.
Selain itu, bangun pagi mengurangi kemungkinan terburu-buru dan stres yang terkait dengan kesiangan, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung dan sistem kekebalan tubuh. Lebih banyak waktu di pagi hari juga memungkinkan untuk sarapan yang lebih sehat dan terencana, menyediakan asupan nutrisi yang penting untuk kinerja fisik dan mental sepanjang hari. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan korelasi antara bangun pagi dan penurunan risiko obesitas.
Bangun pagi atau kebiasaan morning person memberikan waktu untuk praktik perawatan diri, seperti meditasi, yoga, atau hanya sekedar menikmati secangkir kopi dengan tenang. Beragam kegiatan di pagi hari tersebut dapat menjadi cara memelihara kesehatan mental atau sebagai pengelola stres. Waktu yang tenang di pagi hari memungkinkan otak untuk memproses emosi dan pikiran, mengurangi kemungkinan penumpukan stres yang dapat mengarah pada kecemasan atau depresi.
Penelitian menunjukkan bahwa rutinitas pagi yang konsisten dapat meningkatkan mood dan mengurangi gejala depresi dan kecemasan. Dengan memulai hari dengan kegiatan yang menenangkan dan menyegarkan, individu dapat membangun fondasi yang kuat untuk kesehatan mental yang baik sepanjang hari.
Meskipun tampak paradoks, bangun pagi yang konsisten sebenarnya dapat meningkatkan kualitas tidur. Dengan menjaga jadwal tidur-bangun yang teratur, tubuh akan terbiasa dengan ritme sirkadian alami, yang mengatur siklus tidur-bangun. Konsistensi ini memungkinkan tubuh untuk memasuki fase tidur yang lebih dalam dan lebih restorative. Sehingga menghasilkan tidur yang lebih berkualitas, yang merupakan dasar dari meningkatnya kewaspadaan di siang hari. Sebaliknya, jadwal tidur yang tidak teratur dapat mengganggu ritme sirkadian, menyebabkan kesulitan tidur, kualitas tidur yang buruk, dan tidak tersedianya energi yang cukup di siang hari.
Otak sering kali bekerja lebih kreatif di pagi hari, ketika pikiran masih segar dan belum dibebani oleh aktivitas dan informasi sepanjang hari. Waktu tenang di pagi hari dapat digunakan untuk merenungkan ide-ide baru, memecahkan masalah, atau terlibat dalam kegiatan kreatif lainnya.
Beberapa individu melaporkan peningkatan inspirasi dan produktivitas dalam pekerjaan kreatif di pagi hari. Studi menunjukkan bahwa pagi hari seringkali dikaitkan dengan pikiran yang lebih berkelanjutan dan terfokus, memungkinkan untuk berpikir lebih mendalam dan menghasilkan ide-ide yang lebih inovatif.
Bangun pagi menyediakan waktu untuk merencanakan hari dengan lebih terstruktur. Ini memungkinkan individu untuk memprioritaskan tugas, menetapkan tujuan yang realistis, dan mengalokasikan waktu secara efektif.
Dengan perencanaan yang baik, individu dapat mengurangi stres yang terkait dengan terburu-buru dan ketidakpastian, serta meningkatkan efisiensi dalam menyelesaikan tugas-tugas harian. Kemampuan untuk mengelola waktu dengan lebih efektif berdampak positif pada berbagai aspek kehidupan, termasuk pekerjaan, studi, dan hubungan sosial.
Meskipun mungkin tampak tidak langsung, bangun pagi dapat meningkatkan kualitas hubungan sosial. Dengan memulai hari lebih awal, individu mungkin memiliki lebih banyak waktu untuk berinteraksi dengan keluarga dan teman-teman sebelum terlibat dalam aktivitas kerja atau kuliah.
Sarapan bersama keluarga, misalnya, dapat memperkuat ikatan keluarga dan meningkatkan komunikasi. Lebih banyak waktu luang di pagi hari juga memungkinkan untuk melakukan aktivitas bersama, seperti berolahraga atau membaca bersama, yang dapat memperkuat hubungan sosial.
Demikian 7 manfaat menjadi “morning person” yang ternyata lebih dari sekadar meningkatnya produktivitas. Kebiasaan bangun pagi memiliki dampak positif yang signifikan pada kesehatan fisik dan mental, kualitas tidur, kreativitas, dan hubungan sosial. Meskipun mengubah kebiasaan tidur membutuhkan komitmen dan kesabaran, manfaat jangka panjang yang diperoleh jauh lebih besar daripada tantangan awalnya.
Dengan menerapkan rutinitas pagi yang sehat dan konsisten, individu dapat menuai manfaat tersembunyi dari kebiasaan bangun pagi dan menciptakan kehidupan yang lebih sehat, produktif, dan seimbang. Penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki ritme sirkadian yang berbeda, dan menemukan waktu bangun yang optimal untuk diri sendiri adalah kunci keberhasilan. (Nazwa/Pat)