Membangun Mekanisme Pengawasan dalam Bisnis Global

waktu baca 3 menit
Selasa, 17 Des 2024 18:20 0 42 Redaksi

OPINI | TD Di tengah perkembangan globalisasi saat ini, organisasi dihadapkan pada kompleksitas lingkungan bisnis yang menuntut adanya sistem pengawasan yang menyeluruh dan efektif. Berbagai instrumen penting seperti COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission), Standar Internasional untuk Praktik Audit Internal (IAA), Teknik Komunikasi Audit (TKA), serta Good Corporate Governance (GCG) saling berkaitan untuk menciptakan sistem manajemen risiko dan tata kelola yang berkelanjutan.

Kerangka Kerja COSO

COSO telah lama diakui sebagai kerangka kerja yang komprehensif untuk pengelolaan risiko dan pengendalian internal. Framework ini tidak hanya sekadar memberikan petunjuk teknis, tetapi juga membangun budaya organisasi yang peka terhadap risiko. Dengan menekankan lima komponen utama – lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan – COSO mendorong pendekatan menyeluruh untuk mencegah kecurangan dan memastikan efisiensi operasional.

Standar Praktik Audit Internal (IAA)

Standar Internasional Praktik Audit Internal (IAA) berfungsi melengkapi kerangka COSO dengan menyediakan panduan profesional untuk auditor internal. Standar ini tidak hanya merumuskan peran dan tanggung jawab auditor, tetapi juga menetapkan prinsip-prinsip etika serta kompetensi yang tinggi. Dengan demikian, IAA memastikan bahwa fungsi audit internal dilakukan dengan independensi, objektivitas, dan integritas yang kokoh.

Pentingnya Teknik Komunikasi Audit (TKA)

Teknik Komunikasi Audit (TKA) memiliki peran penting dalam mengubah hasil audit menjadi alat untuk perubahan dalam organisasi. Komunikasi yang efisien memungkinkan auditor untuk tidak hanya melaporkan kelemahan, tetapi juga merancang solusi yang dapat diterapkan. Melalui cara komunikasi yang tepat, rekomendasi audit dapat diterima dan diimplementasikan oleh manajemen dengan pendekatan yang lebih kolaboratif.

Good Corporate Governance (GCG)

Good Corporate Governance (GCG) menjadi pilar utama dalam tata kelola yang mengintegrasikan semua elemen sebelumnya. GCG bukan hanya sekadar kepatuhan terhadap regulasi, tetapi juga merupakan filosofi manajemen yang menekankan transparansi, akuntabilitas, keadilan, dan tanggung jawab. Dengan mengadopsi prinsip-prinsip GCG, organisasi dapat membangun kepercayaan di kalangan pemangku kepentingan dan menciptakan nilai jangka panjang.

Sinergi dari Keempat Konsep

Keempat konsep ini tidak bisa berdiri sendiri, melainkan membentuk ekosistem tata kelola yang saling mendukung. COSO menyediakan kerangka risiko, IAA memastikan profesionalisme dalam audit, TKA menjamin komunikasi yang efektif, dan GCG mengonsolidasikan semua praktik ke dalam budaya organisasi yang berintegritas.

Tantangan dalam Implementasi

Walaupun menjanjikan, penerapan terintegrasi dari keempat konsep ini bukanlah tanpa tantangan. Diperlukan komitmen dari semua tingkatan manajemen, investasi dalam pengembangan sumber daya manusia, dan budaya pembelajaran yang berkelanjutan.

Kesimpulan

Dalam dunia bisnis global yang terus berubah, organisasi tidak dapat lagi mengabaikan kompleksitas tata kelola. Integrasi COSO, Standar IAA, Teknik Komunikasi Audit, dan Good Corporate Governance bukan hanya sebuah pilihan, melainkan sebuah keharusan untuk menciptakan organisasi yang tangguh, transparan, dan berkelanjutan.

Penulis: Nabila Alifia Zahra, Retno Widyawati, Salwa Nur Shabrina, Tarisa Ainun Yasmin, Yasmin Mutiara Zahara, Mahasiswa Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pamulang. (*)

LAINNYA