Mengenal Kata FOMO: Perasaan Takut Tertinggal dan Cara Untuk Mengatasinya

waktu baca 3 menit
Kamis, 3 Okt 2024 08:34 0 249 Patricia Pawestri

KESEHATAN | TD – Di tengah berkembangnya era digital, muncul banyak istilah baru yang sering kali membuat banyak orang bertanya-tanya tentang apa arti dari istilah tersebut. Salah satu istilah yang sedang marak diperbincangkan secara langsung ataupun di media sosial adalah kata FOMO.

FOMO atau Fear of Missing Out merupakan istilah psikologis yang merujuk pada perasaan takut dan cemas yang muncul ketika seseorang merasa tertinggal akan sesuatu yang menyenangkan dan penting.

Contohnya, ketika kamu melihat teman di media sosial yang sudah mencapai kesuksesan dalam berkarir, muncul di dalam hatimu sebuah perasaan khawatir dan tidak puas akan pencapaianmu sendiri. Padahal, sebelumnya kamu sudah merasa cukup dan nyaman dengan pekerjaan yang kamu miliki sekarang.

FOMO sering kali dipicu oleh perbandingan sosial yang tidak sehat, di mana seseorang akan membandingkan hidupnya dengan highlight hidup milik orang lain yang terlihat sempurna di media sosial.

Selain itu, FOMO juga dapat memengaruhi kualitas hubungan sosial yang ada di dunia nyata. Seseorang yang terlalu fokus memperhatikan apa yang dilakukan orang lain akan mengabaikan momen-momen penting yang terjadi di hidupnya sendiri.

Dari perspektif psikologis, FOMO dapat berdampak signifikan terhadap kesehatan mental, terutama jika FOMO tidak dalam pengelolaan yang baik. Seseorang yang sering merasa FOMO dapat mengalami masalah kesehatan mental, seperti gangguan kecemasan, stres, menurunnya kualitas tidur, dan dapat memicu depresi.

Dampak buruk yang disebabkan oleh FOMO bisa terbilang cukup serius.Namun kamu tidak perlu khawatir, karena berikut ini akan dijelaskan beberapa cara untuk mengatasi perasaan FOMO yang sering menyerang. Simak penjelasannya berikut ini!

Cara Mengatasi FOMO

1. Sadari pemicu FOMO.

Langkah pertama dalam mengatasi FOMO adalah dengan mencari tahu apa yang memicu munculnya perasaan FOMO tersebut. Apakah berasal dari media sosial, obrolan bersama teman, atau dari sebuah iklan?

Dengan mengetahui dan memahami pemicu dari perasaan tersebut kamu bisa mulai untuk membatasi diri dari penyebab munculnya perasaan FOMO.

2. Kontrol penggunaan media sosial.

Salah satu pemicu terbesar FOMO adalah media sosial, karena di media sosial kamu akan lebih sering melihat kehidupan orang lain yang tampak lebih sempurna dan menyenangkan.

Maka, kurangilah waktu pemakaian media sosial, atau kamu juga bisa melakukan digital detox untuk sementara waktu. Cara yang satu ini dapat membantu kamu mengurangi tekanan untuk terus mengikuti tren ataupun aktivitas orang lain.

3. Hargai pencapaian diri.

FOMO akan muncul ketika kita sering membandingkan diri kita dengan orang lain. Untuk mengatasi hal ini, kamu bisa memulai untuk menghargai apa yang sudah kamu capai dan lebih fokus terhadap perjalananmu sendiri, bukan pada pencapaian atau pada standar orang lain.

Latih diri untuk lebih bersyukur dengan apa yang sudah kamu miliki sekarang, praktikkan rasa syukur ini setiap hari dengan cara mencatat hal-hal positif yang terjadi pada hidupmu.

Demikian beberapa cara untuk mengatasi FOMO. Perasaan FOMO adalah hal yang wajar terjadi di era digital saat ini. Namun, bukan berarti FOMO dapat kita biarkan begitu saja.

FOMO harus tetap di atasi dengan menerapkan beberapa strategi yang tadi sudah kita bahas. Dengan mengenali FOMO dan menerapkan strategi untuk menguranginya, kamu dapat membangun dan merawat kesehatan mental yang lebih baik.

Jadi, jangan biarkan FOMO mengendalikan hidupmu. Ambil kembali kendali atas hidupmu dan fokuslah pada hal-hal yang membuatmu lebih bahagia! (Nazwa/Pat)

LAINNYA