White Peony, Teh Putih Beraroma Lembut Hasil Perkebunan Negeri Sendiri

waktu baca 2 menit
Rabu, 20 Sep 2023 10:32 0 58 Patricia Pawestri

TANGERANG | TD – Dalam dunia teh yang sangat luas, ada satu jenis teh yang patut diperhitungkan karena kualitasnya. Teh ini termasuk salah satu jenis teh putih, yaitu teh yang hanya menggunakan pucuk pertama dari tanaman teh.

Daun pucuk tanaman teh yang masih kuncup atau belum terbuka sempurna mempunyai rasa dan aroma yang lembut, dan dengan warna minuman yang jernih. Daun inilah yang dilayukan dan dikeringkan dalam waktu singkat untuk menjadi teh berkualitas dengan harga yang cukup mahal.

Salah satu jenis teh putih yang kerap digunakan oleh para master teh dalam membuat tea blend adalah white peony. Dalam buku Tea Blending karya Ratna Somantri, white peony dihasilkan dari daun pucuk pertama yang masih kuncup dan disertai satu atau dua daun di bawahnya.

Tradisi membuat teh putih white peony sebenarnya berasal dari Fujian, Cina. Namun karena permintaan akan jenis teh ini cukup banyak di Tanah Air, maka produksi white peony pun mulai diusahakan.

Dua perkebunan di Indonesia yang telah memproduksi teh putih white peony adalah Perkebunan Teh Toba Wangi di Sukabumi dan Perkebunan (KBP) Chakra (Perkebunan Nagara Kanaan dan Perkebunan Dewata) di Kanaan dan Gunung Tilu, Bandung, Jawa Barat.

White Peony mempunyai karakter unik, yakni aroma dan rasanya mirip dengan silver needle, tetapi cenderung lebih kuat. Karena itu, white peony lebih mudah untuk digunakan sebagai base tea dalam tea blend.

Beberapa bahan yang dapat dipadukan dengan white peony adalah peach, apel, anggur, dan pear. Syarat bahan yang menjadi paduannya haruslah sama-sama memiliki aroma dan rasa yang tidak terlalu kuat, agar tidak saling menutupi satu sama lain.

Di pasaran saat ini, harga teh putih white peony berkisar antara Rp50.000 hingga Rp2oo.000 per 50 gramnya. (*)

 

 

LAINNYA