Elon Musk Coret Indonesia dari Daftar Investasi Sejak 2020, Ini Alasannya

waktu baca 2 minutes
Minggu, 9 Jul 2023 09:25 0 Patricia Pawestri

TANGERANG | TD – Kabar mengenai Elon Musk yang bergandengan dengan Malaysia dalam kerja sama investasi pengadaan mobil listrik atau electric vehicle (EV) dengan tenaga baterai buatan Tesla kian santer akhir-akhir ini.

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengatakan kebenaran hal tersebut dan juga menjelaskan akan ada pertemuan antara dirinya dengan Elon Musk minggu depan.

“Minggu depan, Elon Musk meminta untuk berdiskusi dengan saya tentang kemungkinan dan komitmennya untuk meningkatkan investasinya di Malaysia,” tutur Anwar Ibrahim dikutip dari laporan tertulis.

Saat itu, 7 Juli 2023, Anwar Ibrahim menghadiri acara PNS di Kuala Lumpur, Malaysia.

Selain kesepakatan mengenai impor mobil listrik bertenaga baterai Tesla, dikabarkan kerja sama tersebut juga akan memberikan Elon Musk kesempatan untuk membuka kantor, galeri, pusat layanan, dan jaringan stasiun pengisi daya di Malaysia.

Di luar pernyataan di atas, tidak ada lagi komentar dan rincian mengenai pertemuan yang akan diadakan minggu depan.

Selain Elon Musk, Anwar Ibrahim juga mengatakan telah menggandeng perwakilan Saudi untuk menambah investasi mereka di Johor. Di Johor ini, Petronas Malaysia dan Aramco Saudi memiliki kompleks kilang-petrokimia di Pangerang, Johor.

Kerja sama antara Malaysia dengan Elon Musk sebagai raksasa teknologi ini kerap menjadi bahan pembicaraan yang diwarnai kecemburuan dari dalam negeri. Pasalnya pada tahun 2020 Presiden Jokowi sempat mengunjungi Space X, basis pengembangan teknologi luar angkasa milik Elon Musk di Amerika Serikat.

Kunjungan Presiden Jokowi ke Space X tersebut bermaksud menggandeng Elon Musk untuk berinvestasi dan turut berpartisipasi dalam pengembangan teknologi EV dalam negeri. Namun ajakan Presiden Jokowi tersebut tak kunjung mendapat balasan kunjungan tim dari Elon Musk.

Keengganan Elon Musk tersebut mempunyai alasan kuat, antara lain bahwa pertambangan nikel di Indonesia masih menggunakan batu bara sebagai sumber energi utama. Alasan lainnya adalah keyakinan bahwa pertambangan nikel di Indonesia telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang begitu parah. Elon Musk sepertinya juga telah mendengar keberadaan pertambangan yang tidak berpihak kepada warga yang mempunyai tempat tinggal tidak jauh dari lokasi tambang.

Beberapa lembaga nirlaba, termasuk Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) dan Friends of the Earth Amerika Serikat, memberikan peringatan kepada Elon Musk mengenai berbagai hal tersebut. Mereka juga menyampaikan kekhawatiran mengenai pembuangan limbah ke laut yang dilakukan oleh pihak perusahaan penambang. Hal ini dikutip dari ABC News. (*)

 

LAINNYA