Jaga Likuiditas Kasda Ditengah Kondisi Global, Pj Gubernur Banten Optimalkan Kolaborasi Antar Pemkab/Pemkot se-Provinsi Banten

waktu baca 4 menit
Selasa, 18 Okt 2022 00:01 0 62 Deni Kusuma

BANTEN – Pj Gubernur Banten Al Muktabar menjelaskan, ada tiga kondisi global saat ini yang harus diantisipasi bersama khususnya di Provinsi Banten. Antaranya, krisis pangan, energi dan keuangan. Setidaknya ketiga kondisi tersejut saat ini menjadi perhatian serius Presiden RI Joko Widodo.

Maka dari itu, sambung Al Muktabar, dalam rangka memiliki komponen pembiayaan yang kuat dan menjaga likuiditas Kas Daerah (Kasda), Pemprov Banten sangat serius untuk mengoptimalkan peran Bank Banten.

Hal itu penting dilakukan sebagai upaya Pemerintah Daerah (Pemda) dalam menjaga likuiditas keuangan secara mandiri di tengah kondisi krisis global yang melanda.

“Tadi sudah kita saksikan bersama menandatangani Pakta Integritas dari semua jajaran Bank Banten sampai tingkat cabang. Hal itu merupakan salah satu bagian restrukturisasi manajemen Bank Banten,” kata AL Muktabar pada sambutannya dalam agenda Penandatanganan Pakta Integritas seluruh pengurus Bank Banten dari tingkat pusat sampai Kepala Cabang, di Aula Kejati Banten, Senin (17/10/2022).

Al Muktabar menjelaskan, kegiatan Pakta Integritas ini sudah lama ia diskusikan bersama Kajati Banten, Leonard Eben Ezer Simanjuntak. Banyak hal yang ia diskusikan untuk memastikan langkah-langkah yang akan dilakukan benar-benar terstruktur sesuai peraturan perundang-undangan.

“Atas itu saya sangat berterima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas segala komitmen, dukungan dan dorongan dari Kejati Banten bersama jajarannya untuk kita mendapatkan pendampingan hukum dalam memperkuat Bank Banten,” jelasnya.

Al Muktabar juga memberikan perhatian khusus kepada Bupati/Walikota di Provinsi Banten, atas kerja keras yang dilakukan selama ini. Maka dari itu, pada momen HUT Banten kemarin, mereka semua diberikan penghargaan khusus atas apa yang sudah mereka lakukan untuk pembangunan di Provinsi Banten. Karena tanpa kinerja mereka, pembangunan yang direncanakan oleh Gubernur tidak akan terlaksana.

“Karena sejatinya, dengan kita ikut serta membesarkan Bank Banten, berarti juga kita ikut mendorong pembangunan di Provinsi Banten secara luas,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala Kejati Banten Leonard Eben Ezer Simanjuntak mengatakan, dirinya ingin mengajak jajaran Direksi Bank Banten dari Pusat sampai tingkat Cabang untuk memulai semangat baru dan kepercayaan baru bahwa Bank Banten bisa menjadi BPD yang lebih baik lagi.

Untuk mencapai hal itu, Kejati Banten dengan seluruh jajaran mendorong penuh upaya untuk mengoptimalkan peran Bank Banten dalam rangka mensejahterakan masyarakat Banten.

“Dengan kebersamaan dan kolaborasi yang didukung penuh oleh Bapak Gubernur, DPRD serta seluruh Bupati dan Walikota, saya yakin Bank Banten akan semakin maju,” tambahnya.

Dalam upaya pengoptimalan itu, lanjut Eben, pihaknya dalam beberapa minggu terakhir berhasil menyelamatkan sekitar Rp20 miliar lebih dari debitur dan asuransi yang macet, dan mudah-mudahan ke depan angka itu akan terus bertambah.

“Kami ingin membawa kebersamaan ini untuk melakukan tata kelola menajemen dengan prinsip kehati-hatian yang kita harapkan harus diperbaiki agar benar-benar Bank Banteh ini bisa menjadi yang diharapkan dan lebih maju lagi,” katanya.

Direktur Utama (Dirut) Bank Banten Agus Syabaruddin dalam sambutannya menyampaikan progres penyehatan Bank yang terus mengalami perbaikan. Ada beberapa aspek yang menjadi fokus utama Bank seperti posisi saat ini rasio KPMM Bank Banten berada di level yang sangat baik 39.14 persen, cukup untuk mengcover kredit bahkan hingga 80 persen dari posisi kredit saat ini.

“Saat ini kondisi likuiditas Bank Banten masih terjaga di level yang sangat baik. Kemudian posisi non performing loan Bank Banten juga terus mengalami perbaikan yang signifikan, hal ini tercermin dari NPL nett posisi q1 3.2 persen, q2 3.4 persen dan q3 turun sebesar 0.9 persen menjadi 2.5 persen,” rincinya.

Tentunya dalam transformasi Bank yang sedang berjalan, dirinya berharap dukungan seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Banten untuk segera bergabung dan menempatkan RKUD nya di Bank Banten. Karena pembiayaan seperti ini memiliki resiko NPL yang rendah, kredit yang bersumber dari RKUD juga menciptakan multiplier effect terhadap APBD daerah.

“Sehingga BPD dapat berperan secara langsung sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi di daerah melalui kredit beresiko rendah dan optimalisasi Pendapatan Asli Daerah di Provinsi Banten dapat tercapai dan Bank Banten bisa memberikan manfaat yang seluas-luasnya untuk pembangunan dan peningkatan taraf hidup masyarakat banten,” jelasnya.(DEN/ROM)

LAINNYA