Fenomena ‘Kopi Lendot’ di Sekitar Area Istirahat Km 45 Tol Merak–Tangerang

waktu baca 2 menit
Senin, 16 Nov 2020 13:41 0 622 Redaksi TD

TANGERANG | TD — Puluhan truk bertonase besar tampak terparkir di sepanjang bahu jalan di sekitar area istirahat (rest area) di jalan tol Merak–Tangerang pada kilometer 45, Jayanti, Kabupaten Tangerang., Minggu (15/11/2020).

Truk-truk tersebut berbaris di bahu jalan dari lokasi area istirahat hingga sekitar satu kilometer ke arah Tangerang. Hal itu jelas melanggar peraturan lalu lintas. Namun, tak ada petugas yang menindak truk-truk tersebut.

Di sisi puluhan truk setelah tempat istirahat itu tampak para penjual kopi di sisi bahu jalan. Kondisi jalan sendiri tanpa penerangan dan lapak penjual kopi itu hanya diterangi cahaya lilin.

Pantauan di lokasi, selain suara obrolan para sopir, terdengar juga suara perempuan di antara deru mesin mobil yang melintas dengan kecepatan tinggi di jalan bebas hambatan tersebut.

Kepada TangerangDaily, seorang warga di lokasi mengatakan fenomena demikian terjadi sejak tiga bulan terakhir. Namun, TangerangDaily tak mendapatkan ihwal asal para penjaja kopi yang berderet di bahu jalan tol tersebut.

“Saya tidak tahu asal mereka. Jumlah perempuan muda yang menjual kopi untuk sopir truk itu lumayan banyak. Kami menyebutnya kopi lendot,” ungkap seorang pedagang di area istirahat yang enggan disebutkan namanya.

Pedagang tersebut menjelaskan maksud idiom “kopi lendot” itu, yaitu saat menikmati kopi yang disajikan, para sopir truk itu kerap melendot (menyandarkan tubuhnya dengan manja) kepada para perempuan muda tersebut.

“Itu yang saya tahu asal munculnya julukan kopi lendot,” katanya.

Meski begitu, pria yang juga warga setempat itu mengaku tak tahu apakah ada praktik prostitusi terselubung di sana.

“Setahu saya cuma menjual kopi. Tapi, apakah ada pelayanan lebih dari itu, saya belum pernah mendengar,” katanya.

Fenomena “kopi lendot” cukup menyita perhatian warga yang beristirahat di area istirahat Km 45 jalan tol Merak-Tangerang. Pandangan mereka kerap tertuju pada perempuan-perempuan muda yang tengah melayani para sopir truk yang sengaja berhenti di bahu jalan tol itu. Gelak tawa dan canda mereka serta lalu lalang mereka dari satu truk ke truk lainnya terlihat jelas dari area istirahat .

Sementara itu, pada bahu jalan yang jauh dari area istirahat, yang tampak hanya truk-truk yang berderet di keremangan serta lilin yang menyala di luar bahu jalan tol Merak–Tangerang tersebut. Tak terlihat aktivitas kerumunan orang di sana. (Romly/ATM)

LAINNYA