9 Buku tentang Tan Malaka dan Pemikirannya

waktu baca 4 minutes
Senin, 26 Mei 2025 10:38 0 Patricia Pawestri

BUKU | TD – Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, Tan Malaka masih merupakan seseorang yang penuh misteri. Betapapun ia telah dikenang sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam perjuangan kemerdekaan dan revolusi politik pasca kemerdekaan Indonesia.

Untuk menyibak misteri tentang pribadi Tan Malaka, beberapa buku karyanya merupakan wajib untuk dibaca. Sedangkan buku-buku lainnya sangat mendukung untuk memahami sepak terjang inisiator Sekolah Sarekat Islam dan pendiri Partai Republik Indonesia tersebut.

Berikut ini merupakan 9 buku tentang Tan Malaka dan pemikirannya:

1. “Madilog”

Materialisme, dialektika, dan logika merupakan tiga hal yang diperkenalkan Tan Malaka untuk masyarakat luas. Tujuannya untuk membangun kesadaran kritikal.

Di sini, Tan memaparkan apa yang menjadi inti dari ajaran Karl Marx dan Frederich Engel. Dan, inilah dasar teori dari revolusi sosial dan perjuangan kelas yang menentang dominasi kapitalisme.

2. “Dari Penjara ke Penjara”

Perjuangan Tan tidak lepas dari teralis besi. Penjara di Filipina dan Hongkong hanya 2 dari total 13 tempat ia pernah mendekam. Meskipun demikian, semangat dan cintanya kepada perjuangan tak pernah padam. Ia menggambarkannya dalam catatan tiga jilid yang berjudul “Dari Penjara ke Penjara”.

3. “Aksi Massa”

Buku ini merupakan satu yang paling terkenal dari serangkaian karya Tan Malaka. Mengungkapkan posisi penting gerakan massa dan berbagai strateginya melawan elit yang menindas rakyat.

Buku yang dibredel penjajah Belanda ini merupakan buku wajib bagi para pejuang kemerdekaan Indonesia. Dan, hari ini, buku ini tetap relevan untuk memahami politik dan situasi sosial penuh kesenjangan.

4. “Naar de Republiek Indonesia”

Buku ini disebut juga “Menuju Republik Indonesia’. Karya visioner Tan Malaka ini ia tulis tahun 1925, ketika tinggal di negara Cina. Tepatnya ketika ia berada di kota Kanton. Dan, Revolusi Rusia 1917 merupakan inspirasinya.

Dari buku inilah sebutan ‘Republik Indonesia’ pertama kali ada. Dan di dalam buku ini, Tan menyebutkan strategi perjuangan haruslah meliputi pendidikan politik, pengorganisasian massa, dan juga perlawanan aktif. Ia juga menyebutkan kritik tajam terhadap kaum elit Indonesia yang bersikap lunak kepada Belanda penjajah.

5. “Pandangan Hidup”

Pemikiran Tan yang luas tercermin dalam buku ini. Di dalamnya, Tan menceritakan perkembangan yang terjadi dalam dunia manusia. Bahkan Tan menyebutkan tentang Pithecanthropus erectus, manusia jawa purbakala yang berasal dari Trinil.

Tan juga menganalisa budaya India yang menginfiltrasi peradaban di Indonesia, serta budaya-budaya di berbagai masa. Termasuk di masa Muhammad, Musa, dan Isa Almasih. Ia juga menguraikan mengenai 3 garis pokok kebudayaan yang mendasari berbagai ilmu dari budaya Barat. Serta segala cabang dari ilmu pengetahuan yang terus menerus berkembang.

Ia juga menguraikan mengenai konsep negara dan kemungkinan pasang surutnya. Serta bagaimana hukum dialektika secara nyata ada dalam kehidupan masyarakat.

6. “Semangat Muda”

Dalam buku yang ia tulis tahun 1926 ini, Tan menyebutkan bahwa konflik kelas selalu ada di segala masyarakat. Dan hal ini mengakibatkan penderitaan bagi kelas yang paling bawah. Pada masa imperialisme, kelas tersebut merupakan kelas buruh. Dan, untuk meraih kemerdekaan dari penderitaan kelas buruh, maka pemerintah dan segala perangkat negara haruslah bersatu dengan kelas buruh. Dalam catatan, saat itu masyarakat Indonesia hanyalah buruh bagi kaum feodal Belanda. Inilah yang dimaksudkan Tan tentang pentingnya Revolusi Indonesia, di mana kekuasaan Belanda harus berganti posisi dengan kekuasaan Indonesia.

Tan juga memaparkan 3 taktik yang harus dikuasai oleh kaum yang berasal dari kelas buruh. Serta program-program yang harus dimiliki oleh pemerintah. Misalnya nasionalisasi dari berbagai industri, yaitu pabrik, komunikasi, pertanahan, dan bank. Ia juga memberikan arahan mengenai bagaimana seharusnya perpolitikan partai serta aksi massa berjalan.

7. “Muslihat, Politik, & Rencana Ekonomi Berjuang”

Dalam buku ini, Tan Malaka berusaha memaparkan pentingnya persatuan dan disiplin untuk membangun Indonesia yang baru saja memproklamirkan kemerdekaannya. Tan memberikan persuasi atas keyakinannya melalui dialog aktif dari dua orang tokohnya.

Melalui buku ini pula, Tan menyerukan agar kesadaran rakyat Indonesia terus dipupuk, terutama dalam berpolitik organisasi. Ia juga memberikan pandangan bahwa sistem perekonomian yang berpihak pada rakyat menjadi utama. Yaitu dengan membangun kemandirian ekonomi dan pengelolaan kekayaan negara dengan adil.

8. “Tan Malaka Bapak Republik yang Dilupakan”

Edisi biografi ini disusun oleh Mochtar Lubis dan terbit oleh Tempo. Dan, merupakan sumber informasi yang cukup lengkap untuk memahami seluk beluk perjuangan Tan Malaka. Bahkan, Anda dapat mengetahui kecil Tan di masa kecilnya di sini.

9. “Tan Malaka, Gerakan Kiri, dan Revolusi Indonesia”

Penulis dan sejarawan Belanda, Harry A Poeze, menjadi penulis yang wajib Anda baca karyanya dalam memahami perjuangan Tan Malaka.

Dalam buku ini, Poeze menyajikan analisa mendalam yang menyingkap bagaimana hidup Tan dan pengaruhnya dalam perkembangan gerakan kiri dalam sejarah revolusi Tanah Air.

Demikianlah 9 buku tentang Tan Malaka dan pemikirannya. Melalui buku-buku tersebut, terungkap berbagai pengalaman hidup Tan dalam perjalanannya menyarikan ilmu dan perjuangan agar Indonesia dapat meraih kemerdekaan serta mengisinya dengan pembangunan demi menyejahterakan seluruh rakyat.

Di luar buku tersebut, masih terdapat beberapa buku lainnya yang sangat pantas untuk dibaca. Misalnya “Gerpolek” dan “Thesis” karya Tan sendiri. Juga “Tan Malaka dan Revolusi Proletar” karya Ihsanudin, serta “Semesta Tan Malaka” karya Rudolf Mrazek. (Pat)

 

LAINNYA