7 Gejala Umum Speech Delay yang Dapat Dideteksi oleh Orang Tua di Rumah

waktu baca 2 minutes
Kamis, 6 Jul 2023 23:08 0 Patricia Pawestri

TANGERANG | TD – Keterlambatan bicara atau disebut speech delay adalah kondisi anak yang mengalami kesulitan berbicara sesuai dengan tahapan usia perkembangannya. Dapat dikatakan, anak yang mengalami kondisi ini tidak melibatkan pemahaman atau komunikasi non verbal.

Speech delay sebenarnya merupakan kondisi yang banyak terjadi pada anak-anak, khususnya pada usia 3 hingga 16 tahun. Penyebab gangguan wicara ini sangat banyak dan digolongkan menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama merupakan penyebab yang berasal dari fungsi organ pendengaran, mulut, genetik, dan neurologis. Pada organ pendengaran, bisa jadi keterlambatan bicara disebabkan oleh kondisi tuli, adanya infeksi telinga, atau lainnya.

Pada organ mulut, bentuk struktur mulut yang tidak normal bisa mempengaruhi kemampuan bicara anak. Misalnya adanya bibir sumbing, lidah terikat, atau gigi yang tidak rata.

Gangguan wicara juga dapat timbul dari faktor genetik yang diturunkan oleh orang tua. Faktor ini dapat dicermati dari riwayat orang tua dan saudara kandung.

Gangguan juga dapat terjadi karena faktor neurologis. Pada kasus cerebral palsy, autisme, syndrom down, dan stroke, kemungkinan gangguan wicara muncul sangat besar.

Kelompok kedua merupakan kondisi yang terkait dengan psikologis penderita speech delay. Contoh dari penyebab kedua ini adalah kurangnya perhatian orang tua, penggunaan gadget yang berlebihan, dan adanya isolasi sosial. Ketiga hal ini merupakan pangkal dari minimnya stimulasi dan interaksi dari lingkungan sekitar yang mengajak anak berbicara.

Gangguan psikologis pada speech delay juga dapat berawal dari adanya trauma, stress, atau rasa malu.

Orang tua dapat menguji apakah anak termasuk ke dalam kelompok yang mengalami speech delay atau bukan dengan memperhatikan gejala-gejala umum dari penderita speech delay.

Berikut ini adalah 7 gejala umum speech delay yang dapat dideteksi oleh orang tua di rumah.

1. Anak jarang mencoba berbicara atau menirukan ucapan orang lain.
2. Anak tidak bereaksi saat dipanggil namanya.
3. Anak sering menghindari kontak mata saat diajak bicara.
4. Anak mengalami kesulitan untuk menyebutkan nama benda-benda di rumah.
5. Pada usia 2 tahun belum bisa merangkai 2 hingga 3 kata.
6. Anak tidak dapat mengikuti petunjuk sederhana.
7. Anak selalu memilih menunjukkan gerak atau gestur tubuh daripada membicarakannya. Hal ini termasuk saat anak meminta sesuatu.

Demikian 7 gejala umum speech delay yang dapat diamati sendiri secara langsung oleh orang tua di rumah. (*)

LAINNYA