6 Kondisi Kulit Bayi Baru Lahir yang Mungkin Terjadi

waktu baca 3 menit
Minggu, 2 Jul 2023 12:17 0 103 Patricia Pawestri

TANGERANG | TD – Salah satu yang harus dipahami dalam merawat bayi baru lahir adalah mengenali kondisi kulit bayi dan bagaimana merawatnya.

Kondisi kulit bayi seringkali jauh berbeda dari apa yang dibayangkan. Ada bayi yang terlahir dengan kondisi kulit berbintik-bintik kecil, bersisik, atau terlihat kekuningan.

Berikut ini adalah penjelasan bagaimana 6 kondisi kulit bayi yang mungkin terjadi.

1. Kulit bayi saat lahir yang berwarna merah tua atau keunguan.

Warna kulit bayi yang cenderung gelap disebabkan oleh sirkulasi darah yang belum berkembang secara sempurna. Selain merah tua dan keunguan, kadang warna tangan, kaki, dan bibir bayi juga bisa berwarna biru dalam beberapa jam atau beberapa hari karena hal yang sama.

Umumnya warna kulit ini tidak berbahaya dan akan pulih dengan sendirinya. Pada saat pulih, warna kulit bayi akan menjadi kemerahan atau merah cerah.

Namun, jika gelapnya warna kulit tersebut disertai keluhan sesak napas atau terlihat lemas, maka bayi harus segera mendapatkan pemeriksaan medis.

2. Adanya bercak biru atau Mongol.

Beberapa bayi lahir dengan bercak biru yang disebut bercak Mongol atau congenital dermal melanocytosis di bagian tubuhnya. Biasanya bercak biru ini terdapat pada punggung bawah atau pantat.

Bercak biru ini disebabkan penyebaran pigmen atau melanin yang terhambat sehingga terkumpul pada satu area. Keadaan ini tidak berbahaya dan akan hilang dalam waktu 4 hingga 6 tahun.

3. Adanya ruam kemerahan pada dada, punggung, wajah, lengan, dan kaki.

Ruam yang seringkali menyertai kelahiran bayi ini disebut erythema toxicum dan biasanya akan pulih setelah 1 minggu. Penyebab ruam ini diperkirakan berasal dari peradangan di sekitar folikel rambut karena respon bakteri baik dalam membangun sistem kekebalan tubuh bayi.

4. Adanya jerawat di wajah bayi baru lahir.

Jerawat pada wajah yang menyertai kelahiran bayi disebut acne neonatorum. Kehadiran jerawat ini kemungkinan disebabkan hormon androgen dari ibu atau bayi yang mempengaruhi kelenjar sebasea di kulit.

Jerawat ini akan hilang seiring waktu dan tidak memerlukan perawatan khusus. Hanya saja perlu dihindari penggunaan produk yang mungkin menyumbat pori-pori, misalnya losion atau minyak.

5. Adanya biang keringat saat bayi baru lahir.

Biang keringat yang muncul pada bayi baru lahir juga merupakan keadaan yang biasa terjadi. Biang keringat yang disebut milia ini bisa saja terdapat pada hidung, bawah mata, pipi, maupun dagu.

Biang keringat bisa muncul sebagai bintik-bintik merah kecil. Keadaan ini disebabkan karena kelenjar keringat yang belum berkembang dengan baik dan mudah tersumbat.

6. Kulit yang mengelupas.

Bayi baru lahir seringkali mempunyai kulit dengan lapisan yang mengelupas atau bersisik. Lapisan kulit yang mengelupas ini disebut vernix, yakni lapisan selubung kulit bayi selama ia berada dalam kandungan.

Pengelupasan vernix dapat berlangsung berminggu-minggu, atau sebentar saja. Begitu juga dengan banyaknya vernix. Lama pengelupasan dan banyaknya vernix ini dapat dipengaruhi waktu kelahiran bayi, apakah prematur, cukup bulan, atau lewat bulan.

Demikian 6 kondisi kulit yang mungkin terjadi pada bayi baru lahir. (*)

 

Unggulan

LAINNYA