KESEHATAN | TD – Di zaman digital saat ini, penggunaan gadget dan layar elektronik telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari anak-anak. Dari belajar, bermain, hingga hiburan, semua dapat diakses dengan mudah melalui satu perangkat. Namun, paparan layar yang berlebihan—baik dari ponsel, tablet, maupun televisi—dapat berdampak negatif pada perkembangan anak.
Tanpa disadari, screentime yang berlebihan dapat memengaruhi perilaku, emosi, dan kesehatan fisik mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tanda awal agar dapat segera mengambil tindakan. Berikut adalah lima tanda bahwa anak sudah mengalami kelebihan screentime yang perlu diperhatikan.
1. Kesulitan Berkonsentrasi dan Penurunan Kemampuan Belajar
Anak yang sering terpapar layar cenderung mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi saat melakukan aktivitas lain, seperti membaca buku atau mendengarkan penjelasan. Dr. Michael Rich, pendiri Center on Media and Child Health di Boston Children’s Hospital, menyatakan bahwa paparan berlebihan terhadap media digital dapat mengganggu sistem perhatian otak, sehingga menyulitkan anak untuk fokus pada tugas yang memerlukan konsentrasi tinggi.
2. Gangguan Tidur dan Pola Istirahat yang Buruk
Paparan cahaya biru dari layar gadget di malam hari terbukti dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang membantu tubuh untuk tidur. Akibatnya, anak menjadi sulit tidur, tidur tidak nyenyak, atau bangun dalam keadaan lelah. Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Pediatrics menunjukkan bahwa anak-anak yang menggunakan gadget menjelang waktu tidur cenderung memiliki kualitas tidur yang lebih buruk dibandingkan dengan yang tidak.
3. Perubahan Emosi dan Ledakan Amarah
Anak yang menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar dapat menunjukkan perubahan suasana hati yang signifikan. Mereka mungkin menjadi lebih mudah marah, cemas, atau gelisah ketika waktu bermain gadget dibatasi. Beberapa ahli menyebut kondisi ini mirip dengan gejala kecanduan, di mana otak anak terbiasa mendapatkan rangsangan cepat dan menyenangkan dari layar, sehingga sulit untuk menghadapi aktivitas yang lebih tenang atau lambat.
4. Penurunan Aktivitas Fisik
Screentime yang berlebihan juga mengurangi waktu untuk bergerak dan bermain secara fisik. Hal ini berdampak pada kebugaran tubuh, perkembangan motorik, serta meningkatkan risiko obesitas. Menurut WHO, anak-anak berusia 3–5 tahun sebaiknya tidak menghabiskan lebih dari satu jam sehari di depan layar dan harus lebih banyak melakukan aktivitas fisik untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.
5. Keluhan pada Mata dan Postur Tubuh yang Buruk
Anak yang terlalu lama menatap layar sering mengeluhkan mata lelah, kering, atau sakit kepala. Selain itu, posisi duduk yang tidak baik saat menggunakan gadget juga dapat menyebabkan nyeri leher dan punggung. Dokter spesialis mata anak dari American Optometric Association menyarankan agar anak beristirahat setiap 20 menit saat menggunakan layar, dan mengarahkan pandangan ke jarak jauh selama 20 detik, untuk menjaga kesehatan mata.
Sebagai kesimpulan, mengenali tanda-tanda awal kelebihan screentime sangat penting untuk mencegah dampak jangka panjang pada perkembangan anak. Penggunaan gadget memang tidak dapat dihindari, namun perlu ada batasan yang sehat dan pengawasan dari orang tua. Dengan menjaga keseimbangan antara waktu layar dan aktivitas fisik, sosial, serta istirahat yang cukup, anak-anak dapat tumbuh lebih sehat—baik secara fisik maupun mental. (*)